Firko Jabat Direktur LUKW PWI Pusat
Firdaus Komar, Direktu UKW PWI Pusat-foto:doksumeksco---
Firko tidak pernah menawarkan diri menjadi penguji jika tidak melalui proses dasar asesment psikotes.
Lulus asesmen tahun 2017, itulah awal jadi penguji UKW. Sebelum asesmen sudah ada yang jadi penguji dengan ikut jadi penguji.
Menjadi assesor sejak tahun 2017, Firko tertarik menganalisa berkaitan dengan proses pengelolaan pengujian UKW di PWI.
Dengan tujuan memberikan manfaat dalam konteks kajian keilmuan, Firko yang mengambil gelar doktor di Administrasi publik di Unsri tahun 2019, membahas disertasinya soal pengelolaan UKW.
Setahun lalu, tanggal 4 Januari 2023, melalui sidang terbuka, akhirnya Firko lulus dengan disertasi mengenai model pengelolaan UKW PWI untuk meningkatkan kualitas wartawan Indonesia.
Menariknya, ujar Firko, Bang HCB yang justru dalam posisi tidak punya jabatan apa-apa baik di PWI maupun di Dewan pers datang ke sidang promosi doktor saya di Unsri.
Bagaikan tarikan kaitan, kehadiran HCB di sidang promosi itu, seolah-olah memberitahu dan setelah HCB mendapat amanah menjadi Ketum PWI melalui kongres ke-25 PWI di Bandung, HCB menawarkan posisi Direktur LUKW PWI Pusat ke dirinya.
BACA JUGA:Cek Peluang Lolos SNBP 2024 Masuk PTN Jalur Rapor
“Inilah rasa kesinambungan, akhirnya saya terima untuk berperan dalam kaitan pengelolaan UKW ini,” ujar Firko.
Posisi dalam menjalankan tugas sebagai Ketua PWI Sumsel sejak 2019 dinilai cukup berhasil.
Menurut Firko, di awal kepengurusan sebagai Ketua PWI Sumsel sangat berat.
Tantangan pertama, kondisi keuangan organisasi yang memprihatinkan, kondisi sekretariat yang tidak memadai kemudian komitmen dalam berorganisasi serta program yang belum terukur.
“Alhamdulillah akhirnya persoalan persoalan bisa diatasi tentu bantuan seluruh pengurus dan pihak stakeholder yang sangat percaya dengan lembaga PWI, persoalaan finansial, kantor serta program PWI bisa diatasi,” ujar Firdaus.
Akhirnya saat memutuskan untuk menerima amanah sebagai Direktur UKW dan melepas posisi Ketua PWI Sumsel.
Karena secara konstitusi PWI tidak boleh merangkap posisi, jadi lebih memilih tantangan dan tugas serta tanggung jawab di Jakarta.