5 Flyover dan Jalan Batubara Muara Enim, Solusi Investasi Infrastruktur Ekonomi Sumsel

Proyek Rp 1 Triliun di Muara Enim siap dongkrak ekonomi Sumsel lewat jalan batubara & flyover.--
KORANENIMEKSPRES. COM---Sumsel Genjot Infrastruktur Ekonomi: 5 Flyover dan Jalan Khusus Batubara Jadi Kunci Transformasi Muara Enim.
Sumatera Selatan terus menunjukkan tajinya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan barat Indonesia.
Di tahun 2027 mendatang, proyek infrastruktur senilai lebih dari Rp 1 triliun akan mengubah wajah Kabupaten Muara Enim, khususnya dalam sektor transportasi dan logistik yang selama ini jadi penghambat pergerakan barang dan manusia.
Lima flyover strategis akan dibangun untuk mengurai kemacetan akut di perlintasan rel kereta api.
BACA JUGA:Jalan Tol dan Pelabuhan Menjelma jadi Poros Ekonomi Sumsel Baru Menuju Masa Depan Cetah
Tak hanya itu, jalan khusus angkutan batubara sepanjang 44 km juga mulai difungsikan, menandai langkah nyata pemerintah daerah dalam mengurangi dampak sosial dan ekonomi dari aktivitas tambang.
Muara Enim Masuki Era Baru Infrastruktur
Selama bertahun-tahun, arus kendaraan dari dan ke Muara Enim kerap tersendat karena perlintasan kereta api yang padat.
Hal ini bukan hanya menimbulkan kerugian waktu, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi akibat keterlambatan logistik. Namun, kondisi ini akan berubah total.
BACA JUGA:Ekonomi Melesat, Investasi Mengalir Deras, Ekonomi Sumsel Menyala Disebabkan Proyek-Proyek Ini!
Lima flyover akan segera dibangun di titik-titik krusial: Simpang Belimbing (JPL 99), Gunung Megang 1 dan 2 (JPL 104 dan 106), Ujan Mas (JPL 111), serta Sudirman Muara Enim (JPL 123).
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor antara PT Bukit Asam, PT KAI, Balai Besar Jalan Nasional (BBPJN), dan konsorsium perusahaan tambang.
Dengan target rampung pada 2027, pembangunan flyover ini akan memangkas waktu tempuh dari Muara Enim ke Palembang dari 5 jam menjadi hanya sekitar 3 jam.
Ini akan menjadi loncatan besar dalam memperkuat konektivitas antarwilayah dan memangkas biaya logistik yang selama ini menjadi beban pelaku usaha.