Dari Sayur ke Catwalk: Batik Petule Muara Enim Tampil Memukau di Panggung Kriya Sriwijaya

Warna-warna alam, motif tumbuhan, dan lekuk-lekuk khas flora lokal terlihat berpadu harmonis dalam rancangan. Foto:ist--

MUARAENIM,KORANENIMEKSPRES.COM - Muara Enim kembali menorehkan kebanggaan di panggung budaya Sumatera Selatan melalui kehadiran Batik Petule, karya Hj. Heni Pertiwi Edison, S.Pd., yang turut menghiasi gelaran Kriya Sriwijaya Fashion Parade (KSFP) 2025 di The Sultan Convention Center, Palembang, pada Jumat, 27 Juni 2025. 

Dalam ajang bergengsi yang menjadi penutup Rapat Koordinasi (Rakon) PKK dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dekranasda Provinsi Sumatera Selatan ini, Batik Petule tampil elegan sekaligus mengusung nilai lokalitas yang kuat.

Busana berbahan Batik Petule dirancang oleh desainer nasional Emma Nurita, yang sukses menerjemahkan nilai estetika batik khas Sumatera Selatan ke dalam balutan busana modern. 

Warna-warna alam, motif tumbuhan, dan lekuk-lekuk khas flora lokal terlihat berpadu harmonis dalam rancangan tersebut. 

BACA JUGA:Tol Bengkulu Konektivkan Transportasi Pelabuhan dan Bandara Tingkat Perekonomian Daerah

BACA JUGA:Sadar Hukum Warga Lembak Serahkan Senpi Rakitan

Tak hanya sekadar menampilkan keindahan visual, busana ini juga menyampaikan pesan tentang kecintaan pada kearifan lokal.

Hj. Heni Pertiwi Edison, yang juga menjabat sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Muara Enim sekaligus istri Bupati Muara Enim, H. Edison, SH, M.Hum, mengungkapkan bahwa ide batik ini berasal dari tanaman petule sayuran khas yang banyak tumbuh di Kabupaten Muara Enim.

 “Batik Petule ini saya ciptakan sebagai wujud kecintaan terhadap budaya lokal. Petule bukan hanya tanaman pangan, tetapi bagian dari keseharian masyarakat Muara Enim. 

Tanaman ini tumbuh subur di banyak daerah, termasuk di Desa Banuayu, Kecamatan Empat Petulai Dangku,” jelasnya.

BACA JUGA:2 Provinsi Jadi 1: Progres Tol Palembang-Jambi 4 Ruas mulai dari 1,7% hingga 80,04%

BACA JUGA:Ambisi Sumsel jadi Poros Ekonomi Strategis di Indonesia, Ini Proyek-prooyek Besar jadi Sorotan

Nama “Petule” dipilih bukan tanpa makna. Ia merupakan simbol kesederhanaan sekaligus kekayaan alam Muara Enim yang selama ini belum banyak diangkat ke permukaan. 

Hj. Heni Pertiwi juga menyebut bahwa inspirasi datang dari sang suami, Bupati Muara Enim, yang sangat gemar menyantap sayur petule. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan