Lahan Kopi di Sumsel Tembus 267 Ribu Hektar! Kota Kecil Seperti Pagar Alam Justru Unggul, Ekonomi Bergerak!

Meski kecil, Pagar Alam beri kontribusi besar bagi kopi Sumsel. --
KORANENIMEKSPRES.COM----Sumatera Selatan kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu pusat pertumbuhan komoditas unggulan nasional—kopi.
Dengan total luas lahan mencapai 267.187 hektar di tahun 2023, Sumsel menempati posisi strategis dalam rantai pasok kopi Indonesia.
Namun, siapa sangka bahwa kota kecil seperti Pagar Alam, yang secara geografis tidak seluas kabupaten lainnya, justru memainkan peran penting dalam branding dan intensitas produksi kopi nasional?
Pagar Alam: Kecil tapi Berkualitas Tinggi
Pagar Alam mencatat luas lahan kopi sebesar 8.084 hektar.
BACA JUGA:3 Kabupaten di Sumsel Terunggul dalam Produksi Kopi,Cek Mungkin Daerah Kamu!
Meskipun kalah jauh dari kabupaten besar seperti OKU Selatan atau Empat Lawang dari segi luasan, Pagar Alam berhasil menembus pasar nasional hingga mancanegara lewat merek-merek kopi lokal unggulan.
Keunikan iklim dan tanah di kawasan kaki Gunung Dempo membuat kopi dari kota ini memiliki cita rasa khas yang disukai pasar Eropa dan Asia.
Tak heran, banyak startup kopi lokal mulai tumbuh di sini, menggandeng petani muda dan pelaku kreatif di bidang agroindustri.
Kabupaten Lain Tak Mau Kalah
Kabupaten Lahat (54.032 ha), Muara Enim (23.101 ha), dan OKU (22.092 ha) juga tidak ingin tertinggal.
BACA JUGA:Sumsel Bangkit Lewat Sawit dan Kopi: Komoditas Perkebunan Dorong Ekonomi Daerah
Ketiganya mulai mengembangkan kopi sebagai bagian dari strategi diversifikasi pertanian, menggandeng koperasi, serta memanfaatkan e-commerce untuk penjualan hasil panen.
Sementara itu, wilayah seperti Musi Rawas (3.830 ha), Ogan Ilir, dan bahkan kota besar seperti Palembang dan Prabumulih, belum mencatat kontribusi signifikan dalam data kopi 2023, membuka potensi pengembangan lebih lanjut jika diiringi kebijakan pro-komoditas.
Peluang Investasi dan UMKM
Besarnya luas lahan ini menciptakan peluang besar bagi sektor investasi agroindustri, pariwisata perkebunan, dan UMKM kopi.
Dukungan infrastruktur, pelatihan, dan pembukaan akses ekspor akan menjadi kunci dalam memaksimalkan potensi ekonomi dari sektor ini.