7 Cara Mengajarkan Anak Agar Mandiri

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Rabu , 16 Jul 2025 - 13:58

Langkah-langkah praktis dan sesuai usia untuk mengajarkan kemandirian pada anak. foto:Sherli--

7 cara mengajarkan anak agar mandiri                            koranenimekspres.com - mengajari anak agar mandiri adalah proses bertahap yang penuh kesabaran dan kasih sayang, tujuannya bukan agar anak "bisa semua sendiri" secepat mungkin, tapi agar ia tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, bertanggung jawab, dan tidak bergantung berlebihan pada orang lain.
berikut langkah-langkah praktis dan sesuai usia untuk mengajarkan kemandirian pada anak:
1. sesuaikan dengan usia & kemampuan anak
jangan memaksa anak melakukan hal yang belum sesuai perkembangan usianya
baca juga:banyak lapangan kerja baru di sumsel seiring banyaknya proyek raksasa dan investasi
baca juga:3 alasan mengapa tidak boleh asal mencabut benda tajam pada tubuh seseorang
misalnya:
usia 2–3 tahun: merapikan mainan, menyuap sendiri.
usia 4–6 tahun: mengenakan baju sendiri, membantu menyapu ringan.
usia 7 tahun ke atas: menyiapkan perlengkapan sekolah, tugas rumah sederhana.
baca juga:di sumsel 3 sektor tersambung selain fisik jalan tol
baca juga:tengah terjadi transpormasi ekonomi di sumsel: dari infrastruktur jalan tol hingga sektor energi
2. latih secara bertahap (mulai dari hal kecil)
ajari satu tugas dulu, jangan langsung banyak.
contoh: "sekarang kamu belajar pakai kaus kaki sendiri, nanti belajar lipat baju ya."
3. beri waktu, jangan terburu-buru
baca juga:dengan bangga sumsel memantapkan diri sebagai lumbung energi nasional
baca juga:data dan fakta seputar tol palembang-jambi yang bisa tembus 2 jam
kadang anak butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas.
jangan cepat-cepat membantu karena tidak sabar. biarkan ia mencoba dulu.
jika gagal, dampingi dengan sabar dan ulangi pelan-pelan.
4. ajarkan konsekuensi positif & negatif
baca juga:kunci keberhasilan: proyek strategis nasional (psn),jalan tol sebagai poros ekonomi 
baca juga:bukan hanya terkenal kaya batubaran dan migas, sumsel juga kaya pertanian hortokultura
contoh:
“kalau kamu beresin mainan sendiri, kamu bisa cepat nonton.”
“kalau kamu lupa bawa bekal, kamu akan merasa lapar di sekolah”
ini membuat anak belajar bertanggung jawab atas pilihannya.
baca juga:negara ingin peta ekonomi di atas 6,0 persen: salah satu caranya tambah 4 tol baru tembus ke 4 provinsi
baca juga:efisiensi transportasi untuk perekonomian,masa depan logistik nasional 
5. puji usaha, bukan hasil
fokus pada proses: "mama bangga kamu berusaha pakai sepatu sendiri."
jangan terlalu cepat mengoreksi atau mengejek hasilnya, itu bisa bikin anak minder.
6. beri rutinitas & tanggung jawab harian
baca juga:solusi kemacetan akhirnya datang, jalan tol palembang–betung siap difungsikan saat lebaran 2026
baca juga:ada 2 jenis proyek raksasa di sumsel tarik lapangan kerja baru hingga ribuan orang
jadwalkan aktivitas mandiri, misalnya:
merapikan tempat tidur.
menyiapkan tas sekolah.
menuang minum sendiri.
baca juga:bpjs ketenagakerjaan dan bps muara enim mou perlindungan bagi 281 petugas sensus ekonomi 2026
baca juga:ekonomi sumsel tumbuh di tengah tekanan global, daya beli masyarakat belum pulih
tugas kecil ini memberi rasa tanggung jawab dan pencapaian.
7. ajak diskusi, jangan sekadar memerintah
tanyakan: "menurut kamu, apa yang bisa kamu kerjakan sendiri hari ini?"
ini melatih kesadaran diri (self-awareness) dan memberi anak kontrol atas pilihannya.
baca juga:dengan bangga sumsel memantapkan diri sebagai lumbung energi nasional
baca juga:siap transformasi wajah ibukota kabupaten muara enim
hindari:
terlalu memanjakan ("biar mama saja").
membandingkan dengan anak lain.
meremehkan usahanya.
baca juga:lakso palembang bikin ngiler dan ketagihan
baca juga:jalan tol sumsel bukan lagi janji: inilah proyek infrastruktur yang ubah wajah ekonomi pulau sumatera
intinya:
anak mandiri tumbuh dari rasa percaya bahwa ia mampu. tugas orang tua adalah mendampingi, bukan mengambil alih.