Jalan Tol Sumsel: Akselerator Ekonomi Baru, Bukan Sekadar Jalur Bebas Hambatan

Sumsel bangun masa depan lewat tol—menghubungkan kota, industri, dan energi ramah lingkungan.--
KORANENIMEKSPRES.COM---Tol bukan sekadar aspal—ia kini jadi urat nadi kemajuan Sumatera Selatan.
Dari Palembang ke Muara Enim, jalan ini menghubungkan bukan hanya kota, tapi peluang.
Inilah transformasi nyata: jalan tol sebagai mesin ekonomi dan motor investasi.
Sumsel tak lagi menunggu masa depan—ia membangunnya, kilometer demi kilometer.
Proyek Tol Triliunan: Dari Mimpi Menjadi Mesin Ekonomi
Proyek jaringan tol Sumsel merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), dengan nilai investasi lebih dari Rp6 triliun. Ruas-ruas seperti Palembang–Indralaya dan Prabumulih–Muara Enim tak hanya menjadi penghubung
Tol Prabumulih–Muara Enim bahkan telah ditetapkan sebagai prioritas PSN 2025—diproyeksikan sebagai jalur vital bagi arus barang dari kawasan industri batu bara dan energi menuju pusat ekspor Sumatera Selatan.
Infrastruktur Terpadu: Kolaborasi Tol, Pelabuhan, dan Industri
BACA JUGA:Tol Palembang-Jambi: Dimulai 2015, Dibuka 2025, Rampung Total 2031 hingga Melesatkan Ekonomi
Apa yang membuat infrastruktur tol di Sumsel istimewa adalah integrasinya dengan sistem logistik yang lebih luas.
Pelabuhan baru Palembang tengah dibangun untuk menunjang ekspor komoditas unggulan seperti kopi, sawit, karet, dan batu bara bersih—semuanya bisa langsung diakses dari jalan tol.
Tak berhenti di situ, kawasan industri Tanjung Enim akan terkoneksi penuh dengan jalan tol, memungkinkan mobilitas bahan baku dan hasil produksi secara efisien dan cepat ke pasar nasional maupun internasional.
Jalan Tol Hijau: Mendorong Transportasi Ramah Lingkungan
Pembangunan infrastruktur di Sumsel kini mengusung prinsip pembangunan berkelanjutan. Jalan tol yang dibangun tidak hanya fokus pada efisiensi, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan.
Desain tol mendukung mobilitas berbasis energi bersih dan berupaya mengurangi emisi karbon.