9 Cara yang Bisa Orang Tua Edukasikan Kepada Anak Tentang Puber

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Jumat , 08 Aug 2025 - 12:52

Mengedukasi anak tentang pubertas sangat penting untuk anak. foto:Sherli--

Perubahan payudara dan bagaimana merawatnya.

Untuk Anak Laki-laki:

Mimpi basah: normal dan alami.

Suara membesar, otot bertambah.

6. Tekankan Nilai dan Etika

Ajarkan tentang rasa hormat terhadap tubuh sendiri dan orang lain.

Bicarakan tentang persetujuan (consent), batasan pribadi, dan tanggung jawab sosial,

7. Libatkan Kedua Orang Tua Jika Mungkin

Ayah bisa menjelaskan pada anak laki-laki, ibu ke anak perempuan, tapi bukan aturan kaku.

Yang penting adalah kedekatan, kenyamanan, dan keterbukaan.

8. Tanyakan Kembali

Ajak anak bicara kembali setelah beberapa waktu:

9 cara yang bisa orang tua edukasikan kepada anak tentang puber                            koranenimekspres.com - mengedukasi anak tentang pubertas adalah langkah penting agar mereka memahami perubahan yang akan atau sedang terjadi dalam tubuh dan pikirannya, pendidikan ini sebaiknya dilakukan secara bertahap, jujur, terbuka, dan sesuai usia.
berikut cara yang bisa kamu lakukan:
1. mulai dari usia yang tepat
idealnya dimulai sekitar usia 8–10 tahun, sebelum anak benar-benar mengalami puber,
baca juga:9 cara efektif mengajari anak tidak berbohong
baca juga:7 dampak negatif jika anak jarang diajak bicara oleh orang tua
laki-laki dan perempuan bisa diajak bicara secara umum dulu, lalu dijelaskan hal spesifik sesuai jenis kelamin.
2. gunakan bahasa yang sederhana dan jelas
hindari istilah ilmiah yang sulit dipahami. misalnya:
"tubuh kamu akan mulai berubah."
baca juga:hindari tabrakan, avanza terjun ke aliran anak sungai
baca juga:5 cara pertolongan pertama jika anak dehidrasi
"suatu hari kamu akan mulai tumbuh rambut di area tertentu dan mungkin suaranya berubah."
3. bersikap terbuka dan tidak menghakimi
jadilah orang tua yang mudah diajak bicara.
jangan menertawakan atau memarahi pertanyaan mereka.
baca juga:6 cara agar anak dapat berbicara didepan publik
baca juga:7 ciri anak yang gampang dibully
jawab dengan tenang dan jujur sesuai usianya.
4. gunakan buku atau media edukasi
gunakan buku anak atau video edukatif yang memang dibuat untuk menjelaskan pubertas.
contoh buku: “what's happening to me?” (untuk anak laki-laki dan perempuan, edisi anak-anak).
baca juga:6 penyebab anak bisa tantrum tanpa sebab
baca juga:7 alasan anak betah main di rumah
5. bahas topik secara bertahap
bisa dibagi jadi beberapa bagian seperti:
untuk semua anak:
perubahan fisik: tinggi badan, bau badan, rambut tumbuh, jerawat.
baca juga:7 cara bijak membantu anak menghadapi bully oleh guru
baca juga:9 cara agar anak merasa diistimewakan secara sehat dan positif
perubahan emosi dan suasana hati.
konsep privasi dan menjaga tubuh sendiri.
untuk anak perempuan:
menstruasi: apa itu, kapan bisa mulai, cara menggunakan pembalut.
baca juga:pertamina hulu rokan zona 1 dukung penurunan stunting, wujud nyata kepedulian untuk anak indonesia
baca juga:6 penyebab anak merasa pesimis dengan apa yang dilakukan
perubahan payudara dan bagaimana merawatnya.
untuk anak laki-laki:
mimpi basah: normal dan alami.
suara membesar, otot bertambah.
baca juga:10 cara efektif yang bisa dilakukan agar anak tidak manja
baca juga:bpjs ketenagakerjaan muara enim gelar employee volunteering bersama anak yatim di ponpes la roiba
6. tekankan nilai dan etika
ajarkan tentang rasa hormat terhadap tubuh sendiri dan orang lain.
bicarakan tentang persetujuan (consent), batasan pribadi, dan tanggung jawab sosial,
7. libatkan kedua orang tua jika mungkin
baca juga:8 trik mudah mengajarkan anak memegang pensil yang benar
baca juga:7 cara efektif agar anak mulai menyukai matematika
ayah bisa menjelaskan pada anak laki-laki, ibu ke anak perempuan, tapi bukan aturan kaku.
yang penting adalah kedekatan, kenyamanan, dan keterbukaan.
8. tanyakan kembali
ajak anak bicara kembali setelah beberapa waktu:
baca juga:5 alasan anak saat dipanggil berkali-kali baru ada respon
baca juga:menikah tak harus mewah: fenomena intimate wedding dan realitas anak muda
“ada yang mau kamu tanyakan tentang pembicaraan kita kemarin?”
ini memberi ruang kalau mereka baru memikirkan sesuatu setelahnya.
9. hormati privasi anak
jangan memaksa anak bicara kalau belum siap.
baca juga:9.000 kasus anak terlibat tindak pidana, 23.000 kasus kekerasan! usman: beri perlindungan hukum anak
baca juga:bupati edison serahkan santunan kepada 163 anak yatim piatu
biarkan mereka tahu bahwa kamu selalu tersedia kalau mereka ingin bertanya atau curhat dengan anda.