Dukung Replikasi Budidaya Burung Puyuh, PTBA Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat Tanjung Enim

Dukung Replikasi Budidaya Burung Puyuh, PTBA Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat Tanjung Enim.--
KORANENIMEKSPRES.COM--- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui program keberlanjutan.
Kali ini, PTBA mendukung Kelompok Tani ALTANI Tanjung Enim Selatan dengan mereplikasi program budidaya burung puyuh.
Inisiatif ini dirancang untuk menciptakan sumber penghasilan baru yang berkelanjutan dan membuka jalan bagi kemandirian ekonomi jangka panjang.
Mustafa Kamal, Sustainable Economic, Social, & Environment Department Head PTBA, menjelaskan bahwa program ini bertujuan memberdayakan masyarakat dengan menyediakan aset produktif.
BACA JUGA:Dukung Energi Berkelanjutan, PTBA Siap Beri Pendanaan untuk Inovasi Sosial Berbasis Komunitas
"Kami percaya, ketika masyarakat diberdayakan dengan ilmu, sarana, dan pendampingan yang tepat, mereka akan mampu mengoptimalkan potensi yang ada di lingkungannya," kata Mustafa.
Ia berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk membangun kemandirian melalui kolaborasi dan pemanfaatan sumber daya lokal.
Ketua Kelompok ALTANI, Yohanes, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan PTBA, berupa 2.000 ekor burung puyuh dan pakan starter.
Menurutnya, bantuan ini bukan hanya modal usaha, tetapi juga dorongan semangat bagi kelompoknya.
BACA JUGA:PTBA Dukung Pengembangan UMKM Berbasis Alam melalui Madu Galo-Galo Cupiang
"Dengan adanya program ini, kami memiliki peluang nyata untuk meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok, menciptakan lapangan kerja baru, dan memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal," ujar Yohanes.
Yohanes juga merasa bangga karena PTBA tidak hanya peduli pada lingkungan, tetapi juga pada kemandirian ekonomi masyarakat.
Program ini telah memberikan manfaat kepada 8 anggota Kelompok Tani ALTANI, menjadikan total penerima manfaat program budidaya burung puyuh binaan PTBA menjadi 34 orang.
Ia berharap usaha ini dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi kelompok lain di wilayah Tanjung Enim.