7 Cara Mendidik Anak Tidak Menjadi Penjahat Dari Kecil

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Senin , 01 Sep 2025 - 10:33

Cara Mendidik Anak agar Tidak Menjadi Penjahat Sejak Kecil. foto:Sherli--

7 cara mendidik anak tidak menjadi penjahat dari kecil                            koranenimekspres.com - mendidik anak sejak kecil adalah kunci utama untuk mencegahnya menjadi pribadi yang menyimpang di masa depan, termasuk menghindarkannya dari jalan kejahatan.
dalam islam dan juga psikologi, masa kecil adalah fondasi karakter, dan orang tua memegang peranan utama.
cara mendidik anak agar tidak menjadi penjahat sejak kecil.
1. didik anak dengan tauhid dan akhlak sejak dini
baca juga:kopi semendo asal muara enim masih jadi primadona
baca juga:7 tipe orang yang tidak dianjurkan makan rujak
ajak anak mengenal allah, mencintai rasul, dan tahu perbedaan antara benar dan salah.
nabi ya’qub ‘alayhis-salam menasihati anak-anaknya:
“apa yang kamu sembah sepeninggalku?”
(qs. al-baqarah: 133)
baca juga:5 kerugian atau konsekuensi anak yang lahir di luar nikah
baca juga:5 penjelasan mengapa rasulullah menganjurkan untuk menghabiskan makanan di dalam piring
tanamkan bahwa allah selalu melihat, bukan hanya saat diawasi orang tua
2. ajarkan konsekuensi & tanggung jawab
jangan selalu membela anak ketika salah.
ajari mereka bahwa setiap perbuatan (baik/buruk) punya akibat.
baca juga:9 cara realistis dan sehat untuk mengatasi rasa kecewa
baca juga:6 hal yang bisa dilakukan untuk mengobati insomia
gunakan pendekatan tegas tapi tidak kasar.
3. bangun komunikasi terbuka
dengarkan anak tanpa menghakimi.
beri ruang anak bercerita tentang emosinya.
baca juga:9 penyebab utama insomnia yang dialami seseorang
baca juga:tinjauan ahli: kondisi, tantangan hukum lingkungan di indonesia dan harapan
anak yang tidak didengar, bisa tumbuh dengan kemarahan terpendam dan lari ke perilaku menyimpang.
4. berikan kasih sayang & perhatian
banyak penjahat tumbuh dari kekosongan emosi dan luka masa kecil,
peluk anak, puji saat berbuat baik, beri kepercayaan.
baca juga:8 langkah yang dilakukan orang tua jika anak dibully
baca juga:7 langkah sehat yang bisa dilakukan saat merasa kecewa oleh seseorang
jangan hanya hadir saat marah atau menegur.
5. ajari anak tentang empati dan akhlak sosial
ajak anak membantu orang lain, bersedekah, meminta maaf, dan memaafkan.
tunjukkan bahwa menyakiti orang lain adalah perbuatan yang buruk dan berdosa
baca juga:6 alasan mengapa orang dewasa harus belajar dengan anak-anak cara berteman
baca juga:laptop asus ini mulai dari tahan dibanting, diinjak hingga aman kena air
6. hindari pola asuh kasar atau abai
orang tua yang sering berteriak, membandingkan, atau menghina anak bisa mendorong anak tumbuh dengan dendam, rendah diri, dan agresif.
tegas boleh, tapi jangan menghina atau memukul tanpa sebab.
jangan juga terlalu memanjakan — karena bisa membentuk pribadi manipulatif.
baca juga:9 cara efektif dan sederhana agar anak merasa dicintai dan diistimewakan
baca juga:3 tugas dan wewenang utama dpr
7. jadi teladan yang baik
anak belajar lebih banyak dari contoh dibanding dari nasihat
jika orang tua suka marah, berbohong, mencuri waktu, atau berkata kasar, anak akan meniru, meskipun dilarang.
8. libatkan anak dalam ibadah dan doa
baca juga:7 alasan utama mengapa masyarakat sering demo
baca juga:8 sifat wanita yang harus dipahami oleh pria
ajak shalat bersama, puasa, mengaji.
ajari anak berdoa untuk hatinya, agar menjadi anak yang lembut dan jujur.
contoh doa:
"ya allah, jadikan anakku orang yang bertakwa, jujur, dan berakhlak mulia, jauhkan ia dari kezaliman dan jalan yang salah."
baca juga:hidayah itu datangnya dari mana?
baca juga:6 keistimewaan ular weling
waspadai hal ini:
dampak buruk
- jika mengabaikan anak, anak mencari perhatian di tempat yang salah
- jika menoleransi kebohongan kecil, anak terbiasa menipu
baca juga:6 orang yang tidak dianjurkan mengkonsumsi sawo
baca juga:10 cara mudah menggugurkan dosa berdasarkan al-quran dan hadist
- jika tidak memberi batasan, anak tumbuh liar, merasa bebas dari aturan
- jika terlalu keras atau terlalu memanjakan, bisa menumbuhkan kebencian, dendam, atau kecanduan kontrol
penutup:
"tidak ada pemberian orang tua kepada anak yang lebih utama daripada pendidikan akhlak yang baik."
hr. tirmidzi

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 4 September 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan