Dari Lahan Reklamasi Bekas Tambang ke Hilirisasi, Jejak PTBA untuk Transisi Energi Masa Depan

Dirut PTBA, Arsal Ismai saat meninjau pembangunan pilot project biomassa berbasis kaliandra merah di Tanjung Enim.(dok/ptba)--
KORANENIMEKSPRES.COM-----Biasanya bekas tambang hanya akan menjadi kolam raksasa yang tak terurus atau jadi semak belukar.
Tapi tidak dengan bekas tambang Batubara milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang ada di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Kaliandra Merah: Tanaman Kecil, Energi Besar
Memanfaatkan lahan reklamasi bekas tambang, PTBA yang menjadi bagian dari holding tambang MIND ID, menanam pohon Kaliandra Merah.
Pohon Kaliandra Merah bukanlah pohon biasa, walaupun hanya tanaman kecil. Tapi dari tanaman Kaliandra Merah ini ada harapan transisi energi untuk masa depan, menuju energi bersih.
Apa yang dilakukan PTBA guna mendukung asta cita Presiden Prabowo dibidang energi yakni melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
Untuk memulai langkah kecil ini, PTBA sudah membangun pilot project biomassa berbasis kaliandra merah di Tanjung Enim.
Di mana PTBA sudah membangun pabrik pencontohan Wood Pellet dari Kaliandra Merah. Wood Pellet nantinya dimanfaatkan untuk bahan bakar campuran (co firing) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Proyek ini sudah dimulai sejak 2023 lalu, dan menghasilkan 200 kg per jam untuk kapasitas produksi dari pilot plant yang ada.
“Pengembangan pilot projeck Kaliandra Merah ini, menunjukkan komitmen PTBA dalam mendukung transisi energi dan target dekarbonisasi nasional,” terang Dirut PTBA Arsal Ismail melalui Sekretaris Perusahaan (Sekper) Nico Chandra kepada EnimEkspres.com.
BACA JUGA:PTBA Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Transformasi Digital
Membangun Ekosistem Biomassa Berkelanjutan
Nico menjelaskan proyek ini menjadi percontohan penting dalam upaya diversifikasi sumber bahan bakar biomassa.
Melalui pilot project ini, PTBA tidak hanya menguji efektivitas kaliandra merah sebagai bahan bakar, tetapi juga membangun ekosistem biomassa yang terintegrasi.
PTBA bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk akademisi, untuk mengembangkan teknik budidaya dan pengolahan kaliandra merah menjadi pelet biomassa yang siap digunakan.