Dari Lahan Reklamasi Bekas Tambang ke Hilirisasi, Jejak PTBA untuk Transisi Energi Masa Depan
Dirut PTBA, Arsal Ismai saat meninjau pembangunan pilot project biomassa berbasis kaliandra merah di Tanjung Enim.(dok/ptba)--
“Pemanfaatan biomassa sebagai energi terbarukan membantu kami dalam transisi dari energi fosil ke energi yang lebih ramah lingkungan. Inisiatif ini tidak hanya mendukung target dekarbonisasi nasional, tetapi juga memperkuat posisi PTBA sebagai perusahaan energi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” urai Nico.
Dari Bandara, Jalan Tol Hingga Pertanian, Hadirkan PLTS untuk Energi Bersih
Mendukung upaya pengurangan emisi karbon global, PTBA, melakukan sinergi bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 400 Kilowatt-peak (kWp) di jalan tol Jasa Marga Group. Pembangunan PLTS Jalan Tol Bali Mandara yang telah diresmikan pada 21 September 2022 lalu.
Sebelumnya, PTBA telah membangun PLTS di Bandara Soekarno Hatta melalui kerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero).
PLTS tersebut terdiri dari 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 kWp dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). PLTS ini telah beroperasi penuh sejak 1 Oktober 2020.
Selain itu, PTBA melalui anak usahanya di bidang investasi energi terbarukan, PT Bukit Energi Investama (PT BEI), secara resmi mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Timah Industri berkapasitas 303,1 kilowatt peak (kWp) di kawasan industri Cilegon pada 17 Juni 2025.
BACA JUGA:BASIC Resmi Diluncurkan, PTBA Ajak Masyarakat Ring 1 Ciptakan Inovasi Sosial Berdampak Nyata
Selain itu, kata Nico Chandra, PTBA telah mengoperasikan PLTS di lokasi pasca-tambang Ombilin, Sawahlunto, Tanjung Enim, Lampung.
Proyek ini tidak hanya menghasilkan energi bersih tetapi juga menjadi bukti nyata pemanfaatan lahan bekas tambang.
Selain itu, PTBA juga telah membangun PLTS di fasilitas pengolahan air bersih dan fasilitas penerangan di area operasional untuk memenuhi kebutuhan listrik internal.
“Tak hanya itu, PTBA juga telah membangun PLTS irigasi untuk membantu system pengairan sawah para petani di area lokasi operasional perusahaan yakni, di Tanjung Enim, Lampung, hingga Ombilin,” terang Nico.
BACA JUGA:PTBA Ubah Lahan Bekas Tambang Ilegal Jadi Kawasan Pertanian Produktif
Nico menjelaskan untuk pengembangan energi terbarukan ini, PTBA memanfaatkan lahan bekas tambang. “Area bekas tambang, tidak dibiarkan begitu saja.
Sebaliknya, Lahan-lahan bekas tambang direklamasi dan disulap menjadi lokasi potensial untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),” pungkas Nico Chandra.
Hilirisasi Batubara jadi DME: Antara Harapan dan Tantangan
Presiden Prabowo mengusung 18 proyek hilirisasi yang nilainya mencapai Rp618 triliun, salahsatunya Industri Dimethyl Ether (DME). Proyek DME ini, merupakan hilirisasi dari pemanfaatan Batubara untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada LPG.
Program hilirisasi Batubara menjadi DME ini, sudah dicanangkan Presiden ke-7 Joko Widodo. Ground Breaking sudah dilakukan pada 2023 di kawasan industri Tanjung Enim.