Ikan Belida: Dari Simbol Sungai Sumsel Hingga Warisan Kuliner yang Kian Langka

ikan Belida, ikon sungai Sumsel yang jadi bahan pempek dan kemplang, kini terancam punah.--
KORANENIMEKSPRES.COM — Bentuknya pipih memanjang menyerupai pisau, tubuhnya elegan dengan gerakan yang lembut di dalam air.
Dialah ikan belida (Chitala lopis), penghuni sungai yang sejak lama menjadi simbol alam Sumatera Selatan sekaligus bagian penting dari tradisi kuliner Palembang.
Nama “belida” berasal dari salah satu sungai di Sumsel yang dahulu menjadi habitat utama ikan ini. Selain di Sumatera, spesiesnya juga pernah ditemukan di Kalimantan, Jawa, hingga Semenanjung Malaya.
Sayangnya, keberadaannya kini makin jarang ditemui.
BACA JUGA:PTMME Peduli Pendidikan Gelar Program Sekolah Paket C di Desa Darmo
Ikon Kuliner yang Melegenda
Sejak dulu, belida menjadi bahan utama pembuatan kerupuk kemplang khas Palembang yang terkenal ke seluruh penjuru negeri. Bahkan sebelum ikan tenggiri populer, pempek asli Palembang dibuat dari daging belida.
Teksturnya yang lembut dan rasa gurih alami membuatnya jadi primadona di pasar kuliner tradisional.
Eksotisme di Dunia Ikan Hias
Bukan hanya di meja makan, belida juga memiliki daya tarik sebagai ikan hias.
Bentuk tubuhnya yang unik dan gerakannya yang anggun di akuarium menjadikannya incaran kolektor, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Ancaman Populasi
BACA JUGA:8 Khasiat Ikan Salmon
Populasi ikan belida terus menyusut akibat kerusakan ekosistem sungai serta penangkapan berlebihan.
Kondisi ini membuat belida masuk kategori ikan yang terancam punah, padahal perannya penting dalam keseimbangan ekosistem air tawar.
Upaya Penyelamatan
Sejumlah upaya konservasi mulai dilakukan. Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, Kalimantan Selatan, misalnya, telah mengembangkan teknologi budi daya belida sejak 2005.
Program ini bertujuan menjaga populasi sekaligus membuka peluang ekonomi melalui budidaya berkelanjutan.