Minat PMI Kerja ke Luar Negeri Masih Rendah
Foto : Ilustrasi--
MUARA ENIM - Minat masyarakat Kabupaten Muara Enim masih sangat rendah sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) karena Muara Enim bukan kantong PMI secara Nasional.
"Sesuai nomenklatur sekarang tidak menggunakan istilah TKI lagi regulasinya sudah berubah menjadi PMI," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim H Eddy Irson ST MSi melalui Plt Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Idul Aguscik SH MM, Minggu 5 Oktober 2025.
Dijelaskannya, contoh daerah kantong PMI antara lain Indramayu, Lombok Timur, Lampung Timur, Banten, Jakarta, dan wilayah Nusa Tenggara Barat lainnya seperti Lombok Tengah, Lombok Barat, Sumbawa, dan Bima.
Lanjutnya, terhitung sampai tanggal 30 September 2025 jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) di Kabupaten Muara Enim berjumlah 50 orang terdiri dari 44 orang berangkat melalui Balai Pelayanan Pelindungan PMI (BP3MI) dan 6 orang Specified Skilled Worker (SSW) Jepang.
BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan dan Kejari Muara Enim Gelar Monitoring Program Jaksa Peduli Pekerja Rentan
Dari jumlah CPMI 50 orang tersebut bekerja di negara tujuan terdiri dari Singapura 3 orang, Taiwan 12 orang, Malaysia 21 orang, Hongkong 1 orang, Arab Saudi 1 orang, Brunei Darussalam 1 orang, Turki 5 irang dan Jepang 6 orang. "20 orang laki-laki dan 30 orang perempuan," terangnya.
Dikatakanya, kalau prosesnya masih di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muara Enim yakni CPMI. Tapi kalo sudah sampai BP3MI di Provinsi beralih sebagai PMI.
Sebelumnya, Kementerian RI dan International Development Organization (IM Japan) bekerja sama dengan Dinas Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim dan peserta mendaftar langsung melalui Kementrian RI sebagai tenaga kerja ke Jepang dan pihaknya hanya memfasilitasi.