Baca Koran Enim Ekspres Online

Pelabuhan Rp2 Triliun di Sumsel: Gerbang Hijau Nusantara Menuju Jaringan Logistik Dunia

Pelabuhan Rp2T Tanjung Carat ubah Sumsel jadi poros logistik hijau, buka ekspor dan lapangan kerja baru.--

KORANENIMEKSPRES.COM—Dari pesisir Banyuasin, geliat besar tengah dimulai untuk mengubah peta ekonomi Sumatera Selatan.

Sebuah pelabuhan bernilai Rp2 triliun disiapkan bukan hanya untuk bongkar muat, tapi sebagai penggerak logistik masa depan.

Di sinilah titik baru perdagangan dunia akan berdenyut, menghubungkan Sumsel langsung ke jalur emas Selat Malaka.

Proyek ini bukan sekadar infrastruktur—ini adalah strategi besar menjadikan Sumsel poros ekonomi hijau Nusantara.

BACA JUGA:Langkah Ambisus Ini Ubah Wajah Sumsel, Salahsatunya Melalui Pelabuhan Internasional

Proyek ini diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen dalam empat tahun ke depan.

Lebih dari Sekadar Logistik

Pelabuhan ini hadir sebagai solusi dari keterbatasan fasilitas lama yang tak lagi mampu melayani lonjakan kebutuhan industri ekspor.

Didesain dengan dermaga serbaguna, sistem digital pelacakan kontainer, serta teknologi ramah lingkungan, pelabuhan ini siap memenuhi standar pelabuhan kelas dunia.

Bukan hanya sektor besar seperti batu bara, karet, dan CPO yang diuntungkan, tetapi juga petani lokal dan UMKM yang kini bisa mengirim produk mereka ke pasar internasional dengan biaya lebih efisien.

BACA JUGA:Pelabuhan Baru Palembang Jadi Magnet Ekspor Sumsel & Poros Logistik Masa Depan Indonesia

Infrastruktur Terintegrasi

Konektivitas menjadi kunci. Pelabuhan Tanjung Carat dihubungkan langsung dengan Tol Kayu Agung–Palembang–Betung dan jalur kereta logistik.

Integrasi ini membuat alur distribusi barang semakin cepat, murah, dan kompetitif, sehingga memperkuat posisi Sumsel sebagai simpul perdagangan maritim di Indonesia bagian barat.

 Eco-Port Pertama di Luar Jawa

Lebih dari sekadar megah, pelabuhan ini juga membawa misi hijau. Dengan fasilitas pengolahan limbah dan pemanfaatan energi terbarukan, pelabuhan ini digadang-gadang menjadi eco-port pertama di luar Jawa.

Hal ini sejalan dengan ambisi Sumsel menjadi provinsi hijau, di mana pembangunan infrastruktur tetap berpadu dengan keberlanjutan lingkungan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan