Musim Hujan, Pembangunan Proyek Terkendala Material
Suhermansyah ST MEng--
KORANENIMEKSPRES.COM - Memasuki musim hujan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pekerjaan pembangunan proyek salah satunya jalan cor beton di Kabupaten Muara Enim.
Pekerjaan pembangunan yang memasuki musim penghujan terkendala kesulitan dalam mencari material, utamanya semen dan pasir.
Kepala Dinas PUPR Muara Enim Suhermansyah ST MEng didampingi Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Arie Jonathan ST MT, menyampaikan bahwa progres pekerjaan pembangunan proyek jalan untuk Anggaran Biaya Tambahan (ABT) 2025 sudah mencapai angka 70 persen.
"Kita sudah instruksikan kepada PPK untuk melakukan percepatan di seluruh proyek, tapi memang hambatannya kalau memasuki musim penghujan. Apalagi di ujung waktu ini material semen dan pasie kadang susah cari," ujar Suherman, Senin 8 Desember 2025.
BACA JUGA:Bupati Edison Lantik Kepala DPMD dan Satpol PP
Selain itu, Suherman mengungkapkan bahwa, banyak batching plant tidak bisa melayani lagi karena sudah penuh sehingga harus mengantre.
"Ada juga di beberapa daerah kendalanya akses jalan, contohnya di daerah Sungai Rotan akses masuknya susah," ungkapnya.
Bahkan, Suherman mengatakan terkadang ada kendala terbentur dengan masyarakat, seperti armada tidak boleh banyak dan volume materialnya tidak boleh mobil besar.
"Kita menyadari bahwa mereka takut jalannya rusak jadi tidak bisa drop langsung, jadi sedikit-sedikit tidak boleh konvoi langsung drop, kita juga memahami kendalanya," katanya.
BACA JUGA:Cegah Balap Liar, Polisi Bubarkan Kerumunan Pemuda
Dirinya pun memastikan Dinas PUPR Muara Enim sudah berusaha maksimal, memberikan gambaran cuaca kepada kontraktor agar mempersiapkan segala sesuatunya.
"Kalaupun memang mereka masih sanggup untuk menyelesaikannya, kita berikan kesempatan dengan artian mereka kena denda. Tapi kalau mereka tidak sanggup, jadinya putus kontrak," bebernya.
Suherman pun optimis pekerjaan pembangunan diperkirakan dapat selesai sampai dengan akhir tahun anggaran ini, meskipun ada yang melebihi batas waktu tidak terlalu banyak.
"Karena kita sudah perkirakan, makanya pekerjaan-pekerjaan yang nilainya besar tidak terlalu banyak di ABT, kita upayakan di induk karena jangka waktunya relatif panjang," pungkasnya.