Serba-serbi Shalat Tarawih
H Akwam--
Para ulama sendiri berbeda pendapat maksud diampuninya dosa pada hadits di atas.
Syekh Muhammad bin Ahmad ar-Ramli dalam Nihayatul Muhtaj (3/206) memaparkan, Imam Haramain berpendapat bahwa maksud dosa tersebut adalah dosa kecil, karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan cara bertaubat.
Berbeda dengan Imam Ibnul Mudzir, dia berpendapat bahwa yang dimaksud hadits di atas adalah dosa kecil dan juga dosa besar.
Sebab, redaksinya menggunakan ‘ma’ yang dalam gramatika bahasa Arab memiliki arti umum.
Namun sungguh sayang, tidak jarang umat Muslim yang hanya semangat tarawih di awal-awal Ramadhan, sementara menuju pertengahan bulan ke atas biasanya tidak sesemangat di awal.
Padahal, pahala orang yang melaksanakan salat tarawih sampai selesai plus witirnya juga adalah sama seperti beribadah satu malam penuh. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah saw bersabda
Artinya, “Sesungguhnya seorang laki-laki yang melaksanakan shalat bersama Imam (berjamaah) sampai selesai, maka baginya dihitung pahala beribadah satu malam penuh.” (HR Abu Dawud)
Berkaitan hadits di atas, Syekh Syamsul Haq Abadi dalam kitabnya ‘Aunul Ma’bud (2/168) menjelaskan, “Orang yang melakukan shalat bersama imam (berjamaah) sampai selesai mendapat pahala ibadah satu malam penuh, yaitu dengan hitungan ibadah fardhu dan ibadah-ibadah sunnahnya sesuai dengan semangat ibadah orang tersebut.”
Dengan demikian, orang yang melaksanakan shalat tarawih sampai tuntas berikut shalat witirnya bersama imam (secara berjamaah) termasuk dalam kriteria hadits di atas. Imam Abu Dawud sendiri dalam Sunan-nya mengelompokkan hadits di atas dalam penjelasan keutamaan shalat di bulan Ramadhan, termasuk melaksanakan tarawih.
Semoga Ramadhan tahun ini kita selalu diberi kesehatan dan stamina yang prima dalam beribadah, termasuk dalam menjalankan ibadah shalat tarawih sampai satu bulan penuh. Ayo semangat, jangan kendor.(*)