Waduh! Angka Kasus Stunting di Lawang Kidul Capai 61 Balita, Begini Kata Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Enim

Angka kasus stunting di Lawang Kidul mencapai 61 balita pada awal tahun 2024.-Foto: Sigit-koranenimekspres.com

KORANENIMEKSPRES.COMAngka kasus Stunting di wilayah Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim sejak awal tahun 2024 ini mencapai 61 balita.

Kepala UPTD Puskemas Tanjung Enim dr Zalma mengajak peran banyak pihak, khsusunya Perusahaan yang ada di Tanjung Enim ikut berkontribusi dalam soal penanganan maupun pencegahan stunting dalam waktu 6 bulan kedepan.

Menurut Zalma, saat membuka acara pelatihan kepada Kader Posyandu Se-Kecamatan Lawang Kidul pada Kamis, 18 April 2024.

Selama ini, peran dari perusahaan baru beberapa saja, seperti PT Pama, PTBA, dan PT MME.

BACA JUGA:Tekan Angka Stunting, Inovasi Piring Emas Meluncur di Kecamatan Empat Petulai Dangku

BACA JUGA:Program Piring Emas, Solusi Atasi Stunting dan Kembangkan Potensi Anak

Menurutnya, masih banyak perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Kecamatan Lawang KIdul belum menunjukkan kepeduliannya dalam membantu pemerintah bidang kesehatan ini.

“Bahwa masalah stunting ini masih menjadi masalah serius di negera ini. Sedangkan untuk penanganannya butuh peran dari banyak pihak. Berdasarkan apdate data per Januari hingga Maret 2024, terjadi 61 balita mengalami gejala stunting. Penyebarannya ada di 25 Posyandu di Kecamatan Lawang Kidul,” terang Zalma.

Lanjut Zalma, sebaran kasus balita stunting itu berada di Desa Keban Agung sebanyak 21 kasus, kemudian di Desa Keban Agung sebanyak 2 kasus.

Selanjutnya dari penemuan angka stunting itu petugas kesehatan dari Puskemas Tanjung Enim melakukan upaya screening, kemudian dilakukan penanganan selanjutnya selama 6 bulan berikutnya.

BACA JUGA:Atasi Stunting, Launching Inovasi Piring Emas

BACA JUGA:9 Anak Terindentifikasi Alami Gejala Stunting

Imbuh Zalma, kepada pasien yang membutuhkan perhatian lebih lanjut lagi, maka Puskesmas Tanjung Enim akan merujuk pasien ke rumah sakit daerah atau ke RSUD HM Rabain Muara Enim.

“Setelah upaya yang kami lakukan itu, diharapkan jumlah balita stunting tidak bertambah lagi, angka dapat terus menurun melalui proses selama penanganan 6 bulan itu. Sehingga observasi yang kami lakukan bisa menyatakan berhasil atau tidak,” urainya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan