Waduh! Angka Kasus Stunting di Lawang Kidul Capai 61 Balita, Begini Kata Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Enim
Angka kasus stunting di Lawang Kidul mencapai 61 balita pada awal tahun 2024.-Foto: Sigit-koranenimekspres.com
Sementara itu, harapan berikutnya untuk menekan angka stunting yakni kepada para kader Posyandu sebagai garda terdepan melaksanakan screening kesehatan kepada balita yang ada di wilayahnya.
Sehingga, pihak Puskesmas memberikan pelatihan kusus kepada para kader agar dapat membantu dalam mensukseskan program Kecamatan Lawang Kidul Zero balita Stunting.
BACA JUGA:Angka Stunting di Muara Enim Masih 11 Persen
BACA JUGA:Dua Kades Raih Penghargaan Penanganan Stunting
Pama ikut andil dalam memberikan pelatihan kepada para kader Posyandu. Harapan kami para kader ini bisa mendeteksi anak-anak yang mempunyai gejala seperti stunting, atau kurang gizi.
Sehingga jika didapati, kader Posyandu bisa bergerak cepat memantau, perkembangan berat badan dan tinggi badang ideal sesuai dengan perkembangan usia balita.
Sementara itu, angka stunting yang cukup tinggi di Kecamatan Lawang Kidul ini menjadi keperihatinan PT Pama Cluster SSBA yang memberikan bantuan kepada pengelola Posyandu binaan dari Puskesmas Tanjung Enim.
“Program stunting ini sudah menjadi perhatian Head Office (HO) Pama yang terus mendorong seluruh project site Pama yang ada diseluruh Indonesia untuk membuat program pencegahan, dan penaganan stunting, bekerjasama dengan dinas instansi setempat. Oleh karena itu, Pama bekerjasama dengan Puskesmas Tanjung Enim untuk memberikan pelatihan kepada para kader Posyandu, memberikan bantuan opersional kepada Posyandu, dan memberikan bantuan alat antropometri untuk posyandu,” kata Devita Sirait, CSR Officer Pama SSBA. (*)