Transformasi “Penguatan Karakter, Sains dan Teknologi dalam Menjawab Tantangan Era Industri 5.0
Penulis Warga Desa Lubuk Raman, Rambang Niru, Muara Enim, Sumsel. Prof. Dr. Ambran Hartono, S.Si., M.Si, Guru Besar Bidang Fisika Terapan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Foto: ist--
Artinya kita mau tidak mau mengambil langkah “Transformasi Karakter Sains dan Teknologi dalam menjawab Tantangan Era Industri 5.0 menuju Kemandirian Bangsa”.
Sebagaimana kita ketahui, sebagian besar artikel tentang sejarah fisika menyebutkan bahwa perkembangan ilmu fisika terbagi dalam beberapa periode. Adalah Richtmeyer, seorang fisikawan yang membahas mengenai perkembangan ilmu fisika, ia membagi dalam empat periode [14]. Periode pertama dimulai jaman pra sejarah sampai tahun 1550an, pada periode ini dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk 6 membuat perumusan empiric beberapa penemuan misal ditemukannya kalender mesir. Periode kedua yaitu tahun 1550an sampai 1800an. Periode ini mulai dikembangkan metode penelitian yang sistematis, tokohnya yaitu galileo, newton, bernaulli, dan lainnya. Periode ketiga tahun 1800an sampai 1890an, mulai diformulasikannya konsep fisika yang mendasar, yang disebut fisika klasik. Periode keempat tahun 1890 sampai saat ini, dikembangkan teori-teori yang lebih umum yang dapat mencakup masalah yang berkaitan dengan relativitas dan kuantum (partikel yang sangat kecil [15].
Sedangkan Boer Jacob, membagi perkembangan ilmu fisika dalam lima periode [16],
yaitu: periode 1 (satu) antara zaman purbakala sampai tahun 1500. Periode ini belum ada eksperimen yang sistematis dan kebebasan dalam mengadakan percobaan.
Periode 2 sekitar tahun 1550 sampai 1800, yaitu mulai berkembang metode eksperimen yang dapat dipertanggungjawabkan, diakui dan diterima sebagai persoalan ilmiah, dipelopori oleh Galileo. Galileo berfikir bahwa sains harus berdasarkan pengamatan dan percobaan. Kondisi saat itu, dogma agama sangat mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap sains.
Periode ketiga sekitar 1800-1890, berkembangnya fisika klasik, hampir semua fisikawan percaya semua hukum fisika telah ditemukan dan selesai, sehingga penelitian dialihkan untuk memperbaiki validitas alat ukur dan metode pengukuran. Contohnya adalah eksperimen count rumford dan joule yang memberi dasar teori kinetic panas, juga percobaan Young yang berhasil membuktikan interferensi dua berkas cahaya sehingga dapat mengukuhkan teori gelombang Huygens dari teori Corpuscular Newton. Serta riset Faraday sebagai dasar kebenaran teori elektromegnetik Maxwell [17].
Periode keempat tahun 1887-1925, berkembangnya teori klasik semi modern. Adanya fenomena mikroskopis, yaitu fenomena yang tidak dapat dilihat langsung seperti elektron dan neutron, di mana fisika klasik tidak dapat menjelaskan fenomena tersebut. Dimulai dengan ditemukannya efek fotolistrik, diikuti sepuluh tahun kemudian ditemukan sinar X dan radioaktivitas. Pada periode ini telah muncul teori kuantum, namun masih terkait dengan fisika klasik.
Periode kelima tahun 1925 sampai saat ini, yaitu berkembangnya fisika modern. Penelitian fisika membahas fenomena-fenomena mikroskopis revolusioner, telah dikembangkan teori fisika kuantum yang tidak terkait dengan fisika klasik, atau disebut the new quantum mechanics. Fenomena ini muncul berdasarkan uraian teori de Broglie, Heissenbergh, Schrodinger, dll. Diantaranya dengan ditemukannya 8 mekanika matriks (heisenbergh), mekanika gelombang (Schodinger), dan mekanika gabungan keduanya yang lebih umum (DiracTomonaga). Mekanika kuatum yang dikemukakan Dirac dinamakan symbolic method, sifatnya sangat abstrak dan sulit dimengerti sehingga dikenal dengan istilah Relativistic Quantum Mechanics [18].
Namun Secara umum dan menyeluruh kita bisa Kelompokkan Era dari Perkembangan Sains
Fisika yaitu:
A. Sejarah Kuno: (Konsep Yunani, India dan Cina, Dunia Islam)
B. Eropa Abad Pertengahan (Revolusi Ilmiah: Nicolous Copernicus, Galileo Galilei, Rene Decartes, Cristiaan Huygens dan Isaac newton)
C. Perkembangan Abad ke 18 (Teremodinamika)
D. Peerkembangan Abad ke 19 (Mekanika, Elektromagnetisme, Hukum Termodinamika, Mekanika Statistik dan Perkembangan Lainnya)
E. Abad ke 20: Lahirnya Fisika Modern (Eksperimen Radiasi, Relativitas Einstein, Mekanika Kuantum)