MEROSOTNYA ADAB SISWA, ORANG TUA, TERHADAP GURU PENDIDIK

--

 

Akan tetapi, guru sejatinya sedang menyiapkan seorang pelaut, yang bisa memindahkan suatu umat dari tempat yang satu ke tempat yang lain, dari tempat yang kurang baik ke tempat yang lebih baik, dari keadaan akhlak yang buruk ke keadaan akhlak yang mulia. Maka guru memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai ketaatan kepada Allah Swt.

 

dan terus bersabar dalam menjalankan setiap prosesnya.

 

Profesionalisme menuntut seorang guru memiliki kemampuan minimal yaitu memiliki pendidikan profesi yang memadai, memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang yang ditekuninya, kemampuan berkomunikasi yang baik dengan murid, kreatif, produktif, beretos kerja, komitmen yang tinggi pada profesinya, selalu mengembangkan diri melalui multi media informasi. Maka dengan demikian tugas seorang guru bukan lagi knowledge based tetapi lebih bersifat competency based.

 

Dengan profesionalisme guru, maka guru masa depan tidak tampil lagi sebagai pengajar (teacher), melainkan sebagai: pertama, Pelatih (coach) yang memberikan dorongan kepada siswa untuk menguasai alat, bekerja keras, mencapai prestasi yang setinggi-tingginya Kedua, Sebagai pembimbing (counselor) yang berperan sebagai sahabat siswa, menjadi teladan dalam pribadi yang mengundang rasa hormat dan keakraban seorang siswa. Ketiga, manajer belajar (learning manager) dengan membimbing siswanya untuk memilki prakarsa dengan mengeluarkan ide-ide kreatif yang baik. Dari ketiganya diharapkan akan memunculkan out put murid yang dapat bersaing baik dalam kehidupan yang kompetitif dari masyarakat global.

 

Allah membekali manusia dengan tiga potensi dasar yang sangat membantu manusia dalam melakukan aktivitas kehidupannya sehar-hari. Potensi dasar itu antara lain, potensi fisik, potensi akal dan potensi hati nurani (qolbu). Keutuhan pengembangan ketiga potensi dasar manusia tersebut akan memberikan kualitas manusia yang utuh pula. Namun apabila pengembangan potensi dasar manusia tersebut tidak dilakukan secara seimbang dan harmoni, dampaknya mewujudkan hadirnya manusia pecah-kepribadian dan krisis dimensi.

 

Guru yang baik harus memiliki tiga sifat yaitu ’alim (memiliki ilmu pengetahuan yang luas dengan senantiasa belajar tiada henti), ’abid (senang dan rajin beribadah kepada Allah dalam keseharian), serta ’adib (senantiasa bertutur kata yang lemah lembut dan berprilaku yang santun dan ber-akhlaqul karimah). Semoga guru-guru di Indonesia menuju kesadaran utuh menjalani profesi yang teramat mulia ini, sehingga masyarakat menjunjung tinggi martabat guru sebagai sosok yang bisa digugu (dipercaya) dan ditiru (ditauladani). Aamiin.

 

Peran seorang guru sangat penting dalam dunia pendidikan, apalagi dalam dunia pendidikan modern.  Dengan perkembangan IPTEK seperti saat ini, guru dituntut untuk menguasai dan menyesuaikan diri dengan situasi yang ada. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan