Tri Suryani Terpilih Sebagai Nakes Teladan Nasional, Pemkab Muara Enim Apresiasi

Keberhasilan Tri Suryani terpilih sebagai Nakes Teladan Nasional diapresiasi oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Foto: dinkes muara enim--

Kemudian apapun intervensi yang di arahkan oleh dokter anaknya tetap dijalankan tatalaksananya sekalipun ada kendala biaya. 

Jadi penanganan stuntingnya benar-benar secara komprehensif dan tuntas.

BACA JUGA:Peduli Stunting, Bhayangkari Muara Enim Gelar Bakti Kesehatan

BACA JUGA:Optimalkan Pencegahan dan Penurunan Stunting Mulai dari Hulu

Dalam penanganan stuntingnya, lanjut Tri, bukan hanya melalui rujukan, tetapi juga dengan pembinaan posyandu balita, posyandu per desa. 

Termasuk pengadaan antropometri kit, pelatihan kader posyandu yang  terdapat anak stunting, workshop bidan desa, cooking class, PMT dan one day one egg, pembagian sembako kepada keluarga stunting, pembagian media edukasi stunting di posy balita yang terdapat balita stunting. 

Kegiatan utamanya adalah rujukan balita stunting ke poli stunting RSUD HM Rabain, karena selama ini baru sebatas pemeriksaan di Puskesmas saja. Salah satu tatalaksana balita stunting adalah dirujuk ke Rumah Sakit.

Memang bisa dicover dari BPJS, tapi untuk ke rumah sakit, namun untuk makan keluarga yang ke rumah sakit dan sebagainya tidak ada.

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia di Balik Program Cegah Stunting PAMA. Teknik Masak yang Mengubah Nasib Balita!

BACA JUGA:Jokowi Kesal Anggaran Stunting Justru Dijadikan Pagar Puskesmas 

Bahkan ada juga beberapa anak stunting yang secara administrasi tidak punya NIK karena menikah muda. 

"Tapi dengan inovasi ini bisa mendapatkan pemeriksaan di RS yang dibiayai oleh PT Pama," jelas Nakes Gizi yang bertugas di Puskesmas Tanjung Enim ini.(ozi)

Tag
Share