Perjalanan Hidup Advent Bangun: Dari Pengeroyokan Hingga Menjadi Karateka Dunia dan Aktor Laga

Kisah inspiratif Advent Bangun, dari korban pengeroyokan hingga menjadi karateka kelas dunia.(foto ist)--

Ketika mereka tiba di sana, sekelompok pelaut, yang jumlahnya mencapai 30 orang, mulai menggoda sang kakak.

Melihat hal ini, Advent yang kala itu masih muda, marah besar.

BACA JUGA:Pesona Kecantikan Cut Tari dan Kedua Putrinya, Bak Saudara Sebaya

Namun, melawan 30 orang tentu bukan perkara mudah, dan Advent pun babak belur dalam kejadian tersebut.

Meskipun demikian, ia merasa bersyukur karena kakaknya tidak mengalami gangguan lebih lanjut.

Insiden ini meninggalkan bekas yang dalam di hati Advent.

Ia bertekad untuk tidak membiarkan orang lain mengalami hal serupa, terutama perempuan.

BACA JUGA:Marshella Aprilia: Tetap Bahagia Setelah Move On dari Pratama Arhan

Dendam yang bercokol di dadanya mendorongnya untuk menekuni karate dengan sungguh-sungguh, sebagai bentuk perlindungan terhadap orang-orang yang lemah.

Namun, perasaan dendam itu tidak berlangsung lama. Pada tahun 1972, empat orang yang mengaku sebagai pelaku pengeroyokan di Tanjung Priok mendatangi Advent.

Mereka adalah murid-muridnya di dojo, dan Advent memilih untuk memaafkan mereka.

Dendam yang pernah ada di hatinya pun lenyap, digantikan oleh keinginan kuat untuk berprestasi di tingkat dunia.

BACA JUGA:Ibnu Batutah, Fakta Sang Penjelajah Dunia

Karier karate Advent terus bersinar. Pada tahun 1981, ia masuk dalam lima besar karateka kelas dunia di World Games yang digelar di Santa Clara, Amerika Serikat.

Sebelumnya, ia juga meraih juara ketiga pada Kejuaraan Asia Pasifik II tahun 1976 dan kembali meraih juara tiga pada Asia Pacific V tahun 1983 di Nagoya, Jepang, dalam kategori kelas 80 kilogram ke atas.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan