10 Tahun Berjuang dari Putus Asa, Khairil Anam Sosok di Balik Kebangkitan Manisnya Jeruk Desa Air Talas
Khairil Anam (39) saat menjelaskan kisah dan perjuangannya menanam buah jeruk di Desa Air Talas saat menerima kunjungan koran ini bersama Forum Jurnalis Migas (FJM) Sumsel.(foto:alazhar/enimekspres)--
Keputusan Khairil Anam (39) untuk merubah nasibnya dari Pulau Dewata, Bali ke Sumatera Selatan, tepat ke Desa Air Talas, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim membawa cerita yang penuh liku dan inspirasi.
Ketika 1.500 pohon jeruk yang ia tanam pada tahun 2000 di atas lahan dua hektar mati dalam waktu delapan hari, harapan Khairil nyaris pupus. Namun, semangatnya untuk bangkit tidak pernah padam.
Ia mengenang pada tahun 2000, Khairil Anam mengikuti ajakan pamannya untuk memulai hidup baru di Desa Air Talas, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dengan menjadi petani jeruk.
Mimpi mereka sirna ketika serangan hama yang tak terduga pada tahun 2002 menghancurkan ribuan pohon jeruk.
BACA JUGA:Ini 5 Daya Tarik Pulau Kemaro Palembang Banyak Didatangi Wisatawan
Desa Air Talas yang dikenal sebagai penghasil jeruk pun memasuki masa-masa suram.
Tidak hanya Khairil, seluruh petani di desa itu mengalami kerugian besar. Tanah yang biasanya subur menjadi tidak layak untuk ditanami apapun, hingga serangan hama perlahan mereda pada tahun 2012.
“Sekitar 10 tahun lebih, saya bersama masyarakat Desa Air Talas tidak bisa menanam jeruk akibat hama. Kami sempat putus asa, sebab tanah juga tidak bisa dikelola sama sekali,” ungkap Khairil Anam saat dibincangi koranenimekspres.com pada Mei lalu.saat kegiatan Field Trif Forum Jurnalis Migas (FJM) Sumsel kunjungan ke Desa Air Talas yang merupakan desa binaan Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 Pertamina EP Limau Field.
Dengan kondisi yang ada, Khairil Anam tidak ingin menyerah. Dia memutuskan untuk mencoba kembali menanam jeruk pada tahun 2013.
BACA JUGA:Berkas Diterima, HNU-LIA Miliki Strategi Rahasia untuk Menang Pilkada Muara Enim
Meskipun hasilnya tidak sebesar dulu, ini menandai awal kebangkitan jeruk Desa Air Talas.
Pada tahun 2015, Khairil kembali menghidupkan mimpinya yang sempat terkubur.
Ia bersama masyarakat Desa Air Talas yang mayoritas petani jeruk berlahan mulai kembali bisa tersenyum, karena sudah bisa kembali menanam jeruk.