"Dunia Itu Hanya Tiga Hari"

Reporter: Al Azhar |

Editor: Al Azhar |

Kamis , 10 Oct 2024 - 05:51

Pesan "Dunia Itu Hanya Tiga Hari" mengingatkan pentingnya hidup di saat ini, beramal, dan memanfaatkan waktu.--

Sementara dalam tradisi Barat, pepatah "Carpe Diem" (manfaatkan hari ini) memiliki makna serupa: Hidup di saat ini tanpa mengkhawatirkan masa lalu atau masa depan.

Instalasi pesan seperti ini di ruang publik berfungsi tidak hanya sebagai pengingat pribadi, tetapi juga bisa menjadi sumber inspirasi kolektif.

Hal ini mengajak setiap orang yang melihatnya untuk sejenak merenung dan menyadari betapa pentingnya setiap momen dalam hidup.

Bagi para pengunjung fasilitas tersebut, pesan ini bisa menjadi pemicu untuk memprioritaskan hal-hal yang lebih bermakna dalam hidup mereka.

Dengan demikian, pesan "Dunia Itu Hanya Tiga Hari" tidak hanya menjadi sekadar ornamen di fasilitas umum, melainkan panduan hidup yang dapat mendorong perubahan positif dalam pola pikir masyarakat.

"dunia itu hanya tiga hari"                            koranenimekspres.com,--- "dunia itu hanya tiga hari," dengan tiga jam dinding yang menggambarkan konsep waktu: hari semalam, hari ini, dan hari esok. 
1. hari semalam – masa yang tak dapat diulang: mengingatkan bahwa waktu yang sudah berlalu tidak bisa kembali dan merupakan sejarah yang tidak dapat diubah.  
2. hari ini – masa untuk beramal: memberikan dorongan agar setiap individu menggunakan waktu saat ini untuk melakukan kebaikan dan beramal, karena hari ini adalah satu-satunya waktu yang kita miliki dan bisa kendalikan.
3. hari esok – masa yang belum pasti: mengingatkan bahwa masa depan adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi dan penuh dengan ketidakpastian, sehingga kita harus selalu siap dan bijak dalam memanfaatkannya.
baca juga:nasehat bijak syekh abdul qadir al-jailani: diam, sabar, dan memaafkan
pesan tersebut mencerminkan filosofi hidup sederhana yang sarat makna, mengajarkan bahwa waktu adalah aset paling berharga.
melalui visualisasi waktu, pesan ini menyiratkan pentingnya berfokus pada hari ini, karena waktu yang telah berlalu tidak dapat diubah, sementara masa depan masih belum jelas.
pesan moral dan aplikasi kehidupan
pesan ini tidak hanya sekadar inspiratif, tetapi juga relevan dalam kehidupan sehari-hari. dalam dunia yang serba cepat, banyak dari kita lupa untuk hidup di saat ini.
baca juga:pesan kehidupan: menemukan makna di balik ombak
seringkali kita terlalu memikirkan masa lalu atau terlalu khawatir tentang masa depan, sehingga melupakan apa yang sebenarnya bisa kita lakukan saat ini.
menggunakan waktu dengan bijak untuk hal-hal positif, seperti beramal, bekerja keras, dan berinteraksi dengan orang lain secara baik, adalah inti dari pesan ini.
filosofi ini juga sesuai dengan ajaran berbagai tradisi dan agama yang mengajarkan pentingnya memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin.
dalam islam, misalnya, konsep ini mirip dengan ajaran untuk tidak menyia-nyiakan waktu, karena waktu adalah amanah dari allah yang harus dipertanggungjawabkan.
baca juga:7 peringatan bijak dari sayyidina ali bin abi thalib yang relevan sepanjang masa
sementara dalam tradisi barat, pepatah "carpe diem" (manfaatkan hari ini) memiliki makna serupa: hidup di saat ini tanpa mengkhawatirkan masa lalu atau masa depan.
instalasi pesan seperti ini di ruang publik berfungsi tidak hanya sebagai pengingat pribadi, tetapi juga bisa menjadi sumber inspirasi kolektif.
hal ini mengajak setiap orang yang melihatnya untuk sejenak merenung dan menyadari betapa pentingnya setiap momen dalam hidup.
bagi para pengunjung fasilitas tersebut, pesan ini bisa menjadi pemicu untuk memprioritaskan hal-hal yang lebih bermakna dalam hidup mereka.
baca juga:ada 11 nasihat bijak imam al-ghazali, panduan hidup sejati
dengan demikian, pesan "dunia itu hanya tiga hari" tidak hanya menjadi sekadar ornamen di fasilitas umum, melainkan panduan hidup yang dapat mendorong perubahan positif dalam pola pikir masyarakat.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 26 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan