DPPKB Muara Enim Latih 50 Konselor Remaja dan Dewasa Tekan Kasus Bullying
DPPKB Muara Enim menggelar Pelatihan Bagi 50 Konselor Remaja dan Dewasa Tentang Penggunaan Platform dan Pendekatan Integratif. Foto: ozzi--
Dimana 70 persen Penduduk Usia Produktif umur 15 - 64 tahun lebih banyak dari usia non produktif.
Selain itu, saat ini masih maraknya kasus bullying di kabupaten Muara Enim dan juga belum tersedianya Layanan terintegrasi terhadap Kesehatan Mental Remaja baik secara online ataupun offline.
Intinya, Inovasi akses layanan ini Toolnya SINDERELA dengan menggunakan Aplikasi Website di menunya nanti ada 2 Layanan yakni Layanan Konseling Kesehatan Mental Remaja dan Layanan Konseling PPKS (Pusat Pembelajaran Keluarga Sejahtera).
BACA JUGA:Selamatkan Nyawa-Hentikan Bullying
BACA JUGA:Bullying di Sekolah dan Dampaknya Bagi Pelajar
Tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui edukasi dan layanan seputar kesehatan reproduksi, perencanaan keluarga dan kesejahteraan keluarga.
Seandainya ada remaja atau keluarga yang mau konseling kesehatan mental atau terkait PPKS harus loading menggunakan email yang mau konseling, setelah masuk ada dua pilihan menu yakni pilihan online atau offline.
Kemudian nanti akan dilayani oleh adminnya konselor baik sebaya atau dewasa apa bila dirasakan dari konselor harus di rujuk ke Psikolog.
"Maka admin tersebut lansung bisa menghubungi psikolog untuk kosultasi kesehatan mental maupun PPKS sampai selesai, setelah itu wajib mengisi rating kepuasan layanan apa bila mau keluar dari layanan aplikasi tersebut," jelas Rinaldo.
Untuk itu, kata Rinaldo, pihaknya meminta dukungan seluruh stakeholder terkait melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mendukung dan mensuport SINDERELA yang merupakan layanan terintegrasi ini agar dapat berjalan dengan maksimal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu IKU dinas DPPKB adalah meningkatkan Indek Pembangunan Keluarga (IPK) yang salah satu indikator penilaiannya adalah adalah Kebahagian, salah satunya adalah Kesehatan Mental.
"Nanti masyarakat bebas memilih mau ke konselor remaja atau dewasa, dan jika belum mendapatkan jawaban yang memuaskan akan dirujuk ke psikolog. Dan ini semuanya gratis sebab semua tenaga konselor maupun psikolog akan dibayar oleh pemerintah Muara Enim," pungkasnya.(ozi)