Kampung Pecinan Ketandan: Keunikan Wisata Budaya di Belakang Malioboro Yogyakarta
Kampung Pecinan Ketandan di belakang kawasan ikonik Malioboro Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata budaya yang kaya dengan sejarah dan keunikan. Foto: sigit--
2. Keberagaman Budaya Tionghoa di Ketandan
Kampung Pecinan Ketandan tidak hanya terkenal karena menjadi pusat perdagangan, tetapi juga karena keberagaman budaya yang ada di sana.
BACA JUGA:Gedung BNI Titik Nol Yogyakarta: Sejarah, Arsitektur, dan Daya Tarik Wisata
Salah satu aspek paling mencolok adalah banyaknya rumah-rumah dengan arsitektur khas Tionghoa yang masih terjaga hingga kini.
Banyak rumah yang memiliki desain pintu dengan ornamen khas Tionghoa, serta adanya simbol-simbol budaya Tionghoa seperti naga dan bulan sabit yang menghiasi beberapa bagian bangunan.
Selain itu, Kampung Pecinan Ketandan juga dikenal dengan berbagai tradisi Tionghoa yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA:Pesona Pantai Drini di Gunung Kidul DIY: Surga Tersembunyi di Selatan Yogyakarta
Seperti perayaan Imlek, Cap Go Meh, dan ritual-ritual keagamaan yang dilakukan di klenteng-klenteng yang ada di kawasan tersebut.
Salah satu klenteng yang terkenal adalah Klenteng Gie Yong, yang menjadi tempat berkumpulnya umat Tionghoa untuk melakukan sembahyang dan doa.
3. Wisata Kuliner dan Seni di Kampung Pecinan Ketandan
Kampung Pecinan Ketandan tidak hanya menyajikan pengalaman sejarah dan budaya, tetapi juga menjadi surga kuliner bagi para pengunjung.
BACA JUGA:ASYIKNYA Wisata Malam Naik Odong-Odong di Alun-Alun Selatan Yogyakarta
Kampung ini dipenuhi dengan berbagai warung dan kedai yang menyajikan makanan khas Tionghoa, seperti bakmi, dumpling, dan kue keranjang.
Salah satu yang paling terkenal adalah bakmi Ketandan, yang menawarkan cita rasa unik dengan bumbu-bumbu khas Tionghoa yang begitu menggugah selera.
Selain kuliner, Kampung Pecinan Ketandan juga memiliki daya tarik seni yang tidak kalah menarik.