Antikemo Baru
Dahlan Iskan mendengarkan penjelasan Prof Dr Agung Putra, pendiri Stem Cell and Cancer Research (SCCR) Semarang.----
Oleh: Dahlan Iskan
DI TIONGKOK harga obat ini USD 280. Di Amerika menjadi USD 8.900. Beda 30 kali lipat. Obatnya sama. Penemuan baru. Untuk kanker. Penemunya sama: tim dokter dari RS Sun Yat Sen, Tiongkok. Kegunaannya sama: obat kanker tanpa harus disertai kemo.
Temuan itu baru saja mendapat persetujuan badan obat dan makanan Amerika Serikat, FDA: 9 November lalu. Berarti bulan ini sudah bisa dipasarkan di Amerika. Dengan harga langit Amerika.
Meski menjadi begitu mahal tapi, menurut media di Amerika, masih 20 persen lebih murah dari obat bikinan Amerika: Keytruda. Itu obat terlaris di bidang tersebut saat ini di sana.
Nama obat baru itu: toripalimab. Di Amerika akan dipasarkan dengan nama Loqtorzi. Dengan harga 30 kali lipat tadi.
Uji klinis untuk menemukan obat itu dilakukan selama 2 tahun. Sejak 2018. Awalnya riset dilakukan di rumah sakit kanker Sun Yat Sen, dekat Guangzhou. Hasil riset itu baru saja dimuat di Journal of the American Medical Association (JAMA). Selasa lalu.
''Itu obat bekerja sebagai antibodi monoklonal dengan target PDL-1, Programmed death ligand protein,'' ujar Prof Dr Agung Putra, pendiri Stem Cell and Cancer Research (SCCR) Semarang.
''Dengan obat itu sel kanker tidak bisa melakukan screening sistem imun kita. Dengan demikian imun sistem kita tidak lumpuh oleh serangan kanker,'' katanya.