Proyek Fly Over Diduga Penyebab Banjir Rumah Warga

BANJIR : Tampak banjir yang merendam rumah warga dampak dari proyek PT KAI--

KORANENIMEKSPRES.COM, MUARA ENIM - Dampak dari rencana pembangunan fly over di wilayah Jalan Jenderal Sudirman Kota Muara Enim, mulai menuai masalah.

Pasalnya, baru diguyur hujan lebat air sudah merendam beberapa rumah warga di kawasan Kota Muara Enim khususnya di sekitar proyek fly over.

"Malam ini hujan mengguyur pada pukul 19.30 WIB. Baru sekitar 35 menit, air langsung naik membanjiri rumah kami,  sebelumnya tidak pernah terjadi, saya tinggal disini sudah hampir 30 tahun baru kali ini mengalami banjir seperti ini,” kata Taufik Firdaus alias Chacon (45) warga yang terkena banjir, Kamis malam 2 Januari 2025.

Menurut Taufik, sebelumnya ia sekeluarga besar sebelumnya sudah tinggal disini sekitar 30 tahun dan belum sekalipun rumahnya terendam banjir meski diguyur hujan lebat seharian.

BACA JUGA:Gubernur Sumsel Pastikan Pembangunan 5 Fly Over di Jalur Muara Enim-Palembang, 2 Di Antaranya Rampung 2025

Semenjak adanya proyek pembangunan Fly over di wilayah Jalan Jenderal Sudirman Kota Muara Enim ini, rumahnya menjadi banjir dengan ketinggian hampir selutut.

Akibatnya banyak perabotannya yang basah dan rusak karena terendam oleh banjir.

"Kami merasa pihak PT KAI seakan tutup mata dan tidak memperdulikan warga sekitar proyek yang belum dibebaskan dan direlokasi. Jika mau aman harusnya selesaikan dahulu masalah relokasi baru bekerja," tegasnya.

Lanjut Taufik, sebelumnya dari data yang ia dapat, ada sekitar 34 warga yang terdampak dari proyek fly over tersebut dan pihak PT KAI baru sebagian melakukan pembebasan atau di ganti rugi, sedangkan sebagian belum dilaksanakan.

BACA JUGA:Pj Bupati Muara Enim Dorong Percepatan Pembangunan Fly Over Gelumbang dan Bantaian

Selain itu, harga pembebasan yang mereka tawarkan PT KAI sangat tidak sesuai, karena sangat jauh dari Perbub Kabupaten Muara Enim Nomor 17 Tahun 2017.

Namun dilapangan, meski belum selesai ternyata pihak PT KAI sudah memulai proyek tersebut tanpa mempedulikan yang belum direlokasi sehingga dampaknya membuat rumah warga menjadi banjir.

Bahkan sebelumnya ia telah mengingatkan kepada pihak PT KAI untuk tidak dulu melaksanakan pengerukan dan penimbunan disekitar rumahnya karena jika dilakukan akan terjadi banjir tetapi  tidak digubris dan dipedulikan.

"Saya sudah pernah mengirimkan foto kejadian banjir pertama kepada pihak PT KAI, tetapi belum begitu parah sekitar 1 bulan yang lalu, tapi keesokan paginya pihak kontraktor masih tetap bekerja. Dan sekarang benar-benar terjadi dan lebih parah," tukasnya.

Tag
Share