Ketika Energi Menyatu dengan Alam, Kisah Tika di Lembah Serelo
Tika seekor gajah jinak berusia 30 tahun, salah satu dari delapan gajah penghuni TWA Lembah Serelo, Lahat. Konservasi gajah sumatera ini mendapatkan dukungan dari Pertamina Field Prabumulih/PHR Zona 4.--
KORANENIMEKSPRES.COM,---Di balik keindahan Bukit Jempol yang menjulang gagah, seekor gajah tampak menikmati pagi di bawah pohon besar di pinggiran sungai.
Ia terlihat jinak dan akrab dengan pengunjung yang datang memberi makan.
Di balik ketenganan sang gajah, mengalir energi kepedulian dari Pertamina yang terus menjaga harmoni alam di Lembah Serelo.
Pesona Tika, Sang Gajah Penurut dari Lembah Serelo
Namanya Tika tapi bukan manusia, usianya 30 tahun.
BACA JUGA:Pertamina EP Pendopo Field Perkuat Program Kampung Iklim di Desa Benakat Minyak
Tubuhnya tinggi hampir dua meter, beratnya sekitar 2.500 kg.
Ia memiliki belalai sepanjang 1,5 meter dan telinga yang lebar.
Apakah kamu sudah bisa menebak hewan apakah itu? ya benar, dia adalah gajah.
Tika merupakan salah satu dari delapan Gajah Sumatera ( Elephas Maximus Sumatranus) penghuni Taman Wisata Alam (TWA) Lembah Serelo - dulu dikenal TWA Isau-isau, yang berada wilayah Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Pagi itu, Tika terlihat sedang menikmati tebu yang diberikan oleh pengunjung. “Gajah ini namanya Tika, usianya 30 tahun. Dia suka makan, makannya apa saja.
BACA JUGA:Pertamina EP Limau Field Inisiasi Pengelolaan Limbah Batik Jadi Produk Ramah Lingkungan,
Tapi di sini kami sediakan tebu,” terang Asisten Mahot/Pawang gajah, Akil (17) kepada para pengunjung.
Tika tampak akrap dan penurut terhadap pawangnya. Beberapa kali Akil memberi instruksi agar Tika mundur atau berganti posisi, supaya pengunjung mendapatkan foto yang bagus dengan latar pemandangan Bukit Serelo (Bukit Telunjuk) yang gagah dan menawan dari kejauhan.