Masyarakat Menandu Keranda Jenazah di Bahu Jalan Akibat Angkutan Batubara Berjejer Panjang
Masyarakat Menandu Keranda Jenazah di Bahu Jalan Akibat Angkutan Batubara Berjejer Panjang. Foto: ist--
KORANENIMEKSPRES.COM - Masyarakat Menandu Keranda Jenazah di Bahu Jalan Akibat Angkutan Batubara Berjejer Panjang.
Angkutan kembali berulah, tidak hanya dirasakan masyarakat yang tinggal di pinggir ruas jalan dan pengguna kendaraan umum mengeluhkan keberadaan angkutan batubara yang memadati jalan lintas tengah sumatera (Jalintengsum) tepatnya di Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul.
Kali ini, viral di media sosial masyarakat sedang menandu keranda jenazah salah seorang warga dan mengeluhkan kemacetan panjang di area tersebut.
Tampak dari video yang beredar kedua bahu jalan dipadati angkutan batubara sehingga masyarakat yang menandu keranda tampak menggunakan area sempit di bahu jalan.
BACA JUGA:Lalu Lintas Angkutan Batubara Dalam Kota Muara Enim, Dewan Minta Pj Bupati Evaluasi
BACA JUGA:Jalinsum Tanjung Agung Dikepung Debu, Warga Minta Pemerintah Evaluasi Izin Angkutan Batubara
Dari keterangan yang ditulis akun tersebut bahwa kemacetan disebabkan salah satu kendaraan batubara mogok di Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul.
Anggota DPRD kabupaten Muara Enim, Kasman MA menyayangkan kejadian tersebut.
Kejadian ini dianggapnya sudah sangat tidak manusiawi, masyarakat sudah muak dengan angkutan batubara yang selalu bikin ulah di jalan raya.
"Saya minta seluruh pihak yang berwenang untuk mengevaluasi segala bentuk perizinan angkutan batubara, termasuk yang melintas di dalam kota, jalan nasional dan provinsi, ini sudah keterlaluan," tegas Kasman, Minggu 4 Agustus 2024.
BACA JUGA:Polres Muara Enim Tertibkan Angkutan Batubara yang Kucing-kucingan
BACA JUGA:Mobil Batubara Dilarang Melintas
Politisi Partai Nasdem ini mengatakan, bahwa dirinya sudah berulang kali menegaskan agar perusahaan membangun jalan alternatif khusus angkutan batubara.
Perlu dipahami bahwa tenggat waktu yang diberikan bukan untuk diperpanjang, tetapi agar perusahaan berpikir dan segera merealisasikan atau membangun jalan sendiri.