KORANENIMEKSPRES.COM – Sumatera Selatan (Sumsel) kini menorehkan sejarah baru sebagai salah satu provinsi yang paling maju dalam menerapkan transformasi ekonomi hijau.
Tahun 2024 menjadi titik balik penting, saat ekspor Sumsel meningkat drastis hingga 15,98%, mencapai angka US$586,39 juta menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Kenaikan ini tidak hanya sekadar angka, tetapi menjadi bukti nyata keberhasilan pembangunan infrastruktur dan strategi ekspor yang didukung penuh oleh investasi triliunan rupiah dan proyek-proyek energi hijau.
Infrastruktur Modern Jadi Penggerak Ekspor
Kunci dari lonjakan ekspor Sumsel adalah keberadaan Pelabuhan Baru Palembang yang kini berfungsi sebagai pusat logistik internasional.
BACA JUGA:LRT hingga Gasifikasi Batubara: Wajah Baru Sumsel Menuju Kota Masa Depan Ramah Lingkungan
Dengan infrastruktur pelabuhan yang modern dan efisien, proses ekspor menjadi lebih cepat, murah, dan kompetitif di pasar global.
Tak hanya itu, Jalan Tol Kayu Agung–Palembang–Betung juga mempercepat distribusi barang dari pusat produksi ke pelabuhan, memperluas jangkauan perdagangan Sumsel ke berbagai provinsi dan bahkan ke luar negeri.
Energi Hijau: Identitas Baru Sumsel
Sumsel tampil sebagai pionir dalam energi hijau di Indonesia. Kilang Hijau RU III Plaju dan proyek gasifikasi batu bara Muara Enim kini menjadi simbol kemajuan energi bersih di provinsi ini.
BACA JUGA:Sumsel Masuk 5 Besar Daerah Penyumbang Beras Terbesar Nasional
Sumsel tak hanya meningkatkan nilai ekspor dari sektor pertambangan dan agrikultur, tapi juga mendorong ekspor berbasis teknologi dan energi ramah lingkungan, seperti biogas dari pengolahan sampah Palembang.
Transportasi Berkelanjutan & Konektivitas
LRT Palembang menjadi tulang punggung mobilitas ramah lingkungan di perkotaan.
Di sisi lain, jalur kereta api Kertapati–Lahat membantu memperkuat konektivitas daerah industri, memperlancar distribusi hasil produksi ke pusat ekspor.