Transformasi Sumsel tidak berhenti di sektor infrastruktur. Komitmen provinsi ini terhadap energi hijau mencerminkan ambisi besar untuk berkontribusi dalam upaya global mengurangi emisi karbon.
BACA JUGA:Dengan Nilai Proyek Puluhan Triliun Sumsel di Ambang Revolusi Ekonomi
Kilang Hijau RU III Plaju menjadi salah satu tonggak sejarah penting, memproduksi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Di sisi lain, proyek gasifikasi batu bara di Muara Enim menghadirkan teknologi inovatif untuk mengubah sumber daya alam menjadi bahan bakar bersih.
Transportasi Berbasis Teknologi Hijau
Sumsel juga menjadi provinsi pertama di Indonesia yang mengoperasikan moda transportasi massal berbasis keberlanjutan.
LRT Palembang tidak hanya memudahkan mobilitas masyarakat, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi.
Untuk mendukung konektivitas antarwilayah, proyek kereta api Kertapati–Lahat terus dikembangkan, menciptakan jaringan transportasi efisien yang ramah lingkungan.
Memberdayakan Masyarakat Lokal
BACA JUGA:Sumsel Melompat ke Masa Depan: Infrastruktur Hijau dan Energi Terbarukan
Keberhasilan PSN di Sumsel bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga dampaknya terhadap masyarakat. Kawasan Industri Tanjung Enim, misalnya, menciptakan ribuan lapangan kerja baru berbasis prinsip ramah lingkungan.
Selain itu, Bendungan Tiga Dihaji memastikan ketersediaan air bagi sektor pertanian, mendukung kesejahteraan petani lokal.
Mendorong Inspirasi Nasional
Menurut Gubernur Sumsel, visi besar ini adalah menciptakan provinsi hijau, cerdas, dan berdaya saing global.
Dengan kerja sama erat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, Sumsel telah membuktikan bahwa pembangunan berkelanjutan bukan hanya impian, tetapi kenyataan yang dapat diwujudkan.
BACA JUGA:Energi Hijau dan Transportasi Modern: Masa Depan Sumsel Dimulai Sekarang