KORANENIMEKSPRES.COM – Sumatera Selatan (Sumsel) kini tengah menapaki jalan transformasi terbesar dalam sejarah provinsinya.
Bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan sebuah lompatan hijau menuju masa depan yang lebih cerdas, berkelanjutan, dan berdaya saing global melalui 15 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah diluncurkan oleh pemerintah.
Selama 3-4 tahun ke depan, wajah Sumsel akan berubah drastis. Proyek-proyek infrastruktur yang dulunya hanya impian, kini mulai menjelma menjadi kenyataan. Prediksi pertumbuhan ekonomi mencapai 8% pada 2024 menjadi sinyal awal bahwa provinsi ini siap tampil sebagai lokomotif ekonomi baru di Pulau Sumatera.
Bukan Sekadar Jalan Tol, Tapi Akses Menuju Ekonomi Baru
BACA JUGA:Kabupaten Paling Ujung di Sumsel Digelontori BKBK oleh Gubernur Herman Deru
Salah satu proyek unggulan adalah Tol Kayu Agung–Palembang–Betung, yang mempercepat konektivitas antarwilayah. Lebih dari sekadar jalan bebas hambatan, tol ini membuka peluang investasi baru, menghidupkan sentra ekonomi lokal, serta mendongkrak efisiensi distribusi barang.
Sementara itu, Pelabuhan Baru Palembang sedang disiapkan menjadi pusat logistik internasional yang memfasilitasi ekspor produk unggulan Sumsel ke pasar dunia. Ini bukan hanya pelabuhan, melainkan gerbang masa depan perdagangan global dari jantung Sumatera.
Transportasi Modern yang Ramah Lingkungan
Moda transportasi seperti Light Rail Transit (LRT) dan pengembangan jalur kereta Kertapati–Lahat dirancang bukan hanya untuk kenyamanan, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, sekaligus menekan emisi karbon. Sumsel mulai menata ruang kota yang lebih manusiawi dan terintegrasi.
BACA JUGA:Mengagetkan Banyak Pihak Sumsel Dalam Diam Siapkan Diri Pusat Perdagangan Baru RI
Bukan Hanya Energi, Tapi Energi Bersih dan Berkelanjutan
Sumsel tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tapi juga menyentuh inti dari tantangan abad ini: energi bersih.
Kilang Hijau RU III Plaju adalah simbol nyata dari transisi energi hijau. Kilang ini memproduksi bahan bakar ramah lingkungan dari minyak nabati, sebuah langkah konkret menuju net-zero emission.
Proyek gasifikasi batu bara di Muara Enim bahkan lebih revolusioner: mengubah batu bara menjadi energi bersih. Sementara itu, limbah kota yang dulunya menjadi masalah kini menjadi solusi, lewat proyek energi dari sampah yang menghasilkan listrik berkelanjutan.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Tekankan Aksi Nyata dalam Musrenbang RKPD Provinsi Sumsel 2026