Namun demikian, memiliki ban dengan kemampuan tinggi tidak berarti Anda bisa memacu kendaraan sesuka hati di jalan raya.
Dalam sistem hukum lalu lintas Indonesia, batas kecepatan maksimal di jalan tol pun hanya 100–120 km/jam.
Jadi meskipun memakai ban ZR yang bisa diajak "ngebut" di atas 270 km/jam, tetap tidak berarti sah melanggar aturan di jalan umum.
BACA JUGA:Pengumuman Pemenang BRImo FSTVL 2024: Nasabah BRI Bawa Pulang Mobil BMW hingga Ribuan Tabungan Emas
"Ban bukan cuma bundar dan beralur, tapi juga penuh kode. Jangan abaikan huruf terakhir di sisi ban, karena itu bisa menentukan apakah kamu akan sampai tujuan dengan selamat atau malah celaka di tikungan," ujar seorang praktisi otomotif.
Tak kalah penting, mengecek tekanan ban secara rutin juga menjadi bagian penting dari keselamatan berkendara. Ban dengan tekanan kurang atau berlebih bisa mengurangi daya cengkeram dan meningkatkan risiko pecah ban di kecepatan tinggi.
Dalam konteks ini, edukasi soal ban menjadi penting untuk ditingkatkan, terlebih di era media sosial saat informasi sering kali viral tapi tidak lengkap.
BACA JUGA:Kenapa Mobil Kesayangan Harus Dicuci ke Steam Mobil? Ini Jawabannya
Banyak warganet yang mengaku baru mengetahui bahwa huruf di ban bukan sekadar kode produksi, tapi indikator performa kecepatan.
"Selama ini, saya pikir itu kode pabrik atau ukuran doang. Ternyata itu batas aman kecepatannya.
Baru tahu! Untung belum pernah geber lebih dari 200 km/jam," tulis seorang pengguna di kolom komentar sebuah video edukasi ban yang viral di TikTok.
Penting bagi pemilik kendaraan untuk menyesuaikan jenis ban dengan gaya mengemudi dan kebutuhan kendaraan, bukan hanya karena harga atau penampilan.
BACA JUGA:Spooring dan Balancing Mobil Anda Membuat Perjalanan Mudik Lebih Nyaman dan Aman
Ban adalah satu-satunya bagian kendaraan yang menyentuh jalan, dan memahami kodenya bisa menjadi pembeda antara perjalanan aman dan kecelakaan.