Dengan adanya diskon tarif tol, akses ke berbagai daerah wisata di Sumsel akan semakin efisien, mendorong peningkatan arus wisatawan dari berbagai wilayah, khususnya dari Provinsi Lampung, Jambi, Bengkulu, dan bahkan dari Pulau Jawa.
BACA JUGA:4 Lagi Proyek Tol Prioritas Sumsel: Maka Ekonomi, Investasi, Logistik dan Pariwisata Bertumbuh Pesat
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Raih WTP Ke-12 Kali Berturut-turut
Destinasi seperti Jembatan Ampera, Gunung Dempo, Danau Ranau, dan Pulau Kemaro akan menjadi titik pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata yang menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal.
Efeknya, perputaran uang selama libur sekolah bisa menjadi stimulus ekonomi yang signifikan.
Dampak Langsung pada Perekonomian Daerah
Dalam konteks ekonomi makro, kebijakan ini merupakan upaya menjaga momentum pertumbuhan nasional melalui peningkatan aktivitas ekonomi lokal.
BACA JUGA:10 Rahasia Berkendara Aman & Hemat di Tol untuk Perjalanan Jarak Jauh
Jika realisasi kebijakan diikuti oleh penguatan promosi pariwisata dan dukungan infrastruktur digital, maka dampaknya bisa lebih luas.
UMKM lokal akan mendapatkan pasar baru, dan pendapatan asli daerah (PAD) juga berpotensi meningkat dari sektor retribusi, pajak hotel, dan konsumsi lainnya.
“Ini bentuk kebijakan berbasis demand side yang tepat waktu.
Ketika konsumsi rumah tangga sedang menjadi penggerak utama pertumbuhan, maka diskon tarif tol bisa mendorong pengeluaran yang produktif, bukan hanya konsumtif,” tambah Iwan.
BACA JUGA:AC Mobil Calya & Sigra Tak Lagi Dingin? Ini 7 Rahasia Perawatan Agar Sejuk Sepanjang Tahun!
Ke depan, para pelaku ekonomi berharap kebijakan ini bisa menjadi model keberlanjutan yang diterapkan secara periodik, terutama saat momen-momen krusial seperti libur nasional dan hari besar keagamaan, sebagai bagian dari manajemen ekonomi makro berbasis kawasan. (*)