Jalur B: 210 kendaraan golongan I, 59 kendaraan golongan II–V
Rest area ini juga dibangun menggunakan teknologi Building Information Modeling (BIM), yang memungkinkan perencanaan, pemantauan, dan manajemen proyek secara digital dan efisien.
Menunjang Lalu Lintas, Meningkatkan Pariwisata & Ekonomi Lokal
Selain meningkatkan kenyamanan pemudik dan pengguna tol, keberadaan rest area Padang–Sicincin juga memiliki dampak ekonomi dan sosial:
Memperkenalkan kuliner lokal seperti rendang, sate padang, dan lamang tapai
BACA JUGA:Tambah 4 Jalan Tol Lagi Prioritas: Sumsel Ngebut Kejar Pertumbuhan Ekonomi, Investasi dan Pariwisata
Mendorong pertumbuhan UMKM dan sektor pariwisata lokal
Menjadi sarana promosi budaya Minangkabau kepada wisatawan dari luar daerah
HKI: Komitmen pada Kualitas & Warisan Budaya
HKI juga tengah mengerjakan sejumlah proyek besar lainnya di Pulau Sumatra dan Jawa, termasuk:
JTTS: Lingkar Pekanbaru, Simpang Palembang–Indralaya, Palembang–Betung, Betung–Jambi, Medan–Binjai
Non-JTTS: Tol Probolinggo–Banyuwangi, Jakarta–Cikampek Selatan
Komitmen mereka tidak hanya terletak pada kualitas teknis, tetapi juga pada nilai lokalitas dan keberlanjutan.
Pembangunan rest area di Tol Padang–Sicincin menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur tak harus meninggalkan akar budaya.
Dengan konsep "beristirahat sambil merasakan budaya", tempat ini diharapkan menjadi ikon baru Sumatera Barat dan memperkuat posisi tol ini sebagai urat nadi perekonomian dan mobilitas wilayah barat Indonesia.