ENIMEKSPRES.CO - Usia balita atau disebut fase oral dalam perkembangan anak di bawah usia lima tahun. Biasanya anak pada usia itu, anak kerap berperilaku memasukkan benda ke dalam mulut. Nah, ini informasi penting bagi bunda, sebaiknya bunda tidak serta merta melarang anak melakukannya. Kenapa, nah ini penjelasannya!
Bunda, bahwa pada Fase oral ini memiliki peran penting, yaitu membantu perkembangan keterampilan anak di masa selanjutnya. Nah, jika bunda sering-sering melarang anak itu justru menghambat perkembangan anak, cari tahu seputar fase oral bayi usia 0 - 18 bulan juga pada anak balita.
Apa Itu Fase Oral?, berikit ini penjelasannya
Fase oral adalah tahapan perkembangan area oromotor (otot daerah mulut dan pencernaan) yang berpengaruh pada perkembangan lainnya. Yakni seperti berbicara dan makan. Kemudian pada fase ini bayi memusatkan stimulus pada daerah mulut dan bibir.
Sehingga anak memiliki kebiasaan memasukkan semua benda yang dipegangnya ke dalam mulut karena menganggap mulut adalah tempat pemuasan kebutuhannya.
Jika dijelaskan pada dunia psikologi, fase oral merupakan tahap pertama perkembangan psikoseksual yang pasti dilalui setiap orang. Dimana sejak dalam kandungan sebenarnya anak sudah mulai fase oral ini, yaitu dengan memasukkan jempolnya ke dalam mulut (tak heran banyak janin terekam sedang mengisap jempol saat USG 4 dimensi!).
BACA JUGA:Jokowi Bakal Tak Hadiri HUT ke-51 PDIP, Pilih Terbang ke Luar Negeri
BACA JUGA:Bunuh Diri
Akan tetapi pada umumnya, fase oral dimulai sejak anak lahir hingga usia sekitar 18 bulan.
Ini Penjelasan Pentingnya Fase Oral
Lalu, apakah semua bayi pasti akan mengalami fase oral? Betul, Bunda. Sebab Fase ini merupakan dasar perkembangan dalam hidup anak.
Secara kesehatan bahwa Fase oral memengaruhi kematangan otot di daerah rongga mulut. Sehingga jika otot telah terbentuk matang, anak akan terbantu dalam mengembangkan kemampuan makan dan berbicara
Jika pada anak yang sering dilarang atau dimarahi orang tuanya ketika memasukkan jari maupun mainan ke dalam mulut, fase oralnya menjadi tidak maksimal. Itu artinya, hal ini dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan dan kematangan daerah rongga mulut sehingga mengganggu kemampuan berbicara dan makan. Ini contohnya, ada anak usia 2 tahun yang belum mampu mengunyah nasi sehingga harus terus makan bubur. Lalu dari sisi psikoseksual, anak yang banyak dilarang saat fase oral akan merasa cemas dan tegang. Sehingga Ini yang kemudian memicu hal-hal negatif berupa kebiasaan buruk.
Lalu benda apa yang aman untuk balita saat anak memasukkan benda ke mulutnya. Berikut ini contohnya yaitu Tisu Basah Aman untuk Bayi. Ini penjelasannya, Tisu basah bayi non alkohol yang aman dengan food grade formula dan sudah teruji klinis 99.9% membunuh kuman. Biasanya, tisu basah bayi ini juga tidak disertai parfum dan paraben sehingga aman bila digunakan mengelap tangan dan mulut bayi yang tengah berlepotan air liur maupun makanan, tanpa khawatir ada residu berbahaya yang masuk ke mulut bayi.
Kemudian penjelasan soal akibat kurang stimulasi Oral, Dalam teori psikoanalisis, kecemasan dan ketegangan anak akibat kurang stimulasi oral dapat berlanjut hingga dewasa. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak matang dan selalu haus akan stimulasi oral. Selanjutnya gangguan perkembangan fase oral ini kemudian memicu beberapa gangguan perilaku akibat stimulasi oral yang kurang - akibat orang tua overprotektif – juga kelebihan stimulasi oral seperti makan berlebih. Salah satunya contoh orang yang saat kecilnya mengalami gangguan fase oral, cenderung suka mengonsumsi minuman dan berpotensi menjadi pencandu minuman beralkohol.