KORANENIMEKSPRES.COM---Produksi cabai dan kentang di Sumatera Selatan mengalami lonjakan signifikan dalam tiga tahun terakhir, menjadikan provinsi ini sebagai lumbung sayuran strategis di wilayah barat Indonesia.
Berdasarkan data pertanian hortikultura 2020–2022, produksi cabai Sumsel tembus 349 ribu kuintal lebih, sementara kentang naik dari 4.219 kuintal menjadi 5.653 kuintal pada 2022.
OKI dan Muara Enim menjadi pusat produksi dengan kontribusi hingga 100 ribuan kuintal untuk cabai dan lebih dari 4.400 kuintal untuk kentang.
Kondisi ini tidak hanya memperkuat sektor pangan lokal, tetapi juga memberikan keuntungan ekonomi yang besar bagi petani.
BACA JUGA:Tingkatkan Perekonomian Masyarakat, Ini 4 Daerah Penghasil Sayuran di Sumsel
Harga cabai yang fluktuatif di pasar nasional kini menjadi peluang, bukan ancaman, bagi petani Sumsel.
Para ahli pertanian menilai, dengan dukungan teknologi dan pembiayaan dari sektor swasta, Sumsel berpotensi menjadi sentra cabai dan kentang terbesar di Indonesia dalam 5 tahun ke depan.
Data ini menunjukkan bahwa Sumatera Selatan memiliki potensi besar untuk terus mengembangkan sektor pertanian hortikultura.
Dengan peningkatan produksi yang konsisten, wilayah ini dapat menjadi salah satu pusat produksi sayuran utama di Indonesia.
BACA JUGA:2 Daerah Top di Sumsel Produksi Sayuran: Kuatkan Ketahanan Pangan Suplai hingga ke Pulau Jawa
Dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai instansi terkait sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan produksi sayuran di provinsi ini.
Dengan data yang kuat dan potensi yang besar, Sumatera Selatan dapat terus meningkatkan kontribusinya dalam sektor pertanian, memenuhi kebutuhan lokal dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, di daerah pulau Jawa.