MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO - Pemerintah Kabupaten Muara Enim sangat menyadari pentingnya peran perempuan, khususnya dalam organisasi wanita, termasuk Muslimat NU dalam berkontribusi menyukseskan pembangunan yang berkualitas dan berkeadilan dengan berlandaskan nilai-nilai ketaqwaan kepada Allah SWT.
Hal tersebut dikatakan Pj Bupati Muara Enim H Ahmad Rizali dalam sambutan Pelantikan Pengurus Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (PCMNU) Kabupaten Muara Enim dan Pimpinan Anak Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (PACMNU) Kecamatan Se-Kabupaten Muara Enim Periode 2023-2028 di Balai Agung Serasan Sekundang (BASS) Muara Enim, Senin (8/1).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Pj Bupati Muara Enim H Ahmad Rizali, Ketua PW Muslimat NU SumSel Dra Hj Choiriah MHum, Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Muara Enim Hj Harlena Nasir,
BACA JUGA:Pembangunan Talud Sungai Enim Tinggal Tunggu Pemenang Proyek
BACA JUGA:Ingatkan Netralitas ASN di Pemilu 2024
Dandim 0404 Muara Enim Letkol Inf Nugraha, Kasi Hukum Polres Muara Enim AKP Y Rinaldo, Kasubsi Intel Kejari Muara Enim Suparmo SH, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Muara Enim Arif Karyadi SH, Ketua DPRD Muara Enim yang diwakili oleh Munyati SH MH.
Kemudian, Asisten I Pemkab Muara Enim Drs Emran Tabrani MSi, Ketua PCNU Muara Emim Ahmad Muchtaba SR.SThi, Dewan Surya PCNU Muara Enim Imam Al Kharomain Priyadi Al Hafiz, Para OPD dan 300 orang para pengurus PCMNU se-Kabupaten Muara Enim.
"Saya atas nama pribadi maupun Pemerintah Kabupaten Muara Enim mengucapkan selamat kepada para Pengurus Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (PCMNU) Kabupaten Muara Enim dan Pimpinan Anak Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (PACMNU) Kecamatan Se-Kabupaten Muara Enim yang baru saja dilantik," ujar Rizali.
Menurut Rizali, peran kaum perempuan tentunya bukan sesuatu yang harus dipertanyakan lagi, sebab selain posisi strategisnya mendampingi suami. Perempuan juga memiliki tanggungjawab dalam membina dan membangun masyarakat.
Untuk itu, semoga keberadaan dan partisipasi saudara sekalian dalam kepengurusan Muslimat NU ini dapat memberikan kontribusi dan keterwakilan kaum perempuan dalam organisasi NU yang menyebarluaskan semangat Aswaja ‘Ahlussunah Wal Jamaah’, khususnya di Bumi Serasan Sekundang ini.
Dikatakan Rizali, bahwa muslimat NU sebagai bagian yang tak terpisahkan dari NU yang merupakan salah satu organisasi Islam tertua di Indonesia, tentunya memiliki semangat yang sama dalam menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam prosesnya, NU telah menjadi simbol organisasi Islam yang mencerdaskan bangsa dengan nilai-nilai agama yang kuat dan toleran. Dengan membangun toleransi umat beragama dan membangun hubungan baik, tidak hanya dengan saudara seiman, melainkan juga dengan umat lainnya yang menjadi saudara sebangsa dan setanah air.
Oleh sebab itu Ahmad Rizali berharap Muslimat NU Kabupaten Muara Enim terus berperan aktif dalam menyebarluaskan nilai-nilai Islam yang damai dalam rangka menekan berkembangnya radikalisme. “Melalui himpunan daiyah ataupun majelis taklim Muslimat NU. Mari kita advokasi masyarakat sehingga tidak terjebak dalam paham radikalisme dan kita bangun semangat toleransi yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia,” ujar Ahmad Rizali.
Masyarakat Sumatera Selatan, lanjut Rizali, patut berbangga karena dalam sejarahnya, Muslimat NU pertama kali lahir dan berdiri sebagai organisasi berdasarkan keputusan Muktamar NU ke-19 di Palembang pada tahun 1952.
Selain akan selalui dikenang sebagai Muktamar NU pertama dengan proses pemilihan Rais dan Ketua Umum secara demokratis dan terbuka. Dalam Muktamar Palembang ini-pun diputuskan bahwa Nahdlatoel Oelama Moeslimat (NOM) sebuah wadah suborganisasi bagi perempuan NU, ditetapkan berdiri sendiri sebagai organisasi otonom yang berhak memiliki kepengurusan dan ketuanya sendiri.