KORANENIMEKSPRES.COM - Dalam rangka menampung aspirasi masyarakat dan memberikan kepastian hukum baik bagi masyarakat, dunia usaha dan sebagainya terutama untuk angkutan batubara, 5 kepala daerah di Sumsel akan diundang Gubenur Sumsel untuk membahasnya mencari solusi yang terbaik soal angkutan batubara.
"InsyaAllah, jika tidak ada halangan tanggal 7 besok, kami (lima kepala daerah) dipanggil Gubenur untuk membahasnya," ujar Bupati Muara Enim Edison, Minggu 6 Juli 2025.
Menurut Edison, bahwa dirinya bersama kepala daerah lainnya yakni Bupati lahat, Bupati PALI, Bupati OI dan Walikota Prabumulih, telah diundang Gubernur Sumsel untuk merumuskan kebijakan secara bersama-sama khusus angkutan batubara serta langkah-langkah yang akan diambil dan seterusnya sehingga bisa memberikan kepastian baik untuk para tenaga kerja, dunia usaha, masyarakat dan sebagainya.
"Nanti kita lihat saja apa yang akan dihasilkan dari rapat nanti," ujarnya.
BACA JUGA:Minta Bupati Tak Izinkan Truck Batubara Melintasi Jembatan Enim III
BACA JUGA:Truk Batubara Tidak Diberi Izin Lewat Jembatan Enim III
Ketika ditanya masalah keberadaan angkutan batubara, Edison, mengatakan bahwa dirinya tetap mendorong percepatan jalan hauling khusus batubara dan jangan lagi menggunakan jalan umum untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan merugikan masyarakat banyak.
"Cukuplah jembatan Muara Lawai, jangan sampai ada jembatan lain yang ambruk. Dibalik musibah tentu ada hikmahnya," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa sebuah jembatan di Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumsel, ambruk karena tidak kuat menahan beban angkutan batubara yang melintas diatasnya.
Akibat ambruknya jembatan tersebut tentu telah merugikan para pengguna jalan lainnya dan pemerintah. Sebab jembatan tersebut adalah jembatan penghubung di jalan nasional yang sangat vital.