Untuk PIMNAS, misalnya, mahasiswa melalui seleksi internal dan pelatihan intensif sebelum dikirim ke tingkat nasional.
BACA JUGA:Pembatalan Kelulusan Calon PPPK Sudah Sesuai Aturan
BACA JUGA:Kejari Hentikan Tuntutan Kasus Penadahan Dengan Restoratif Justice
Ini memastikan hanya karya terbaik yang dikirimkan, sekaligus membina kompetensi mahasiswa secara menyeluruh.
Tidak hanya itu, UGM juga menerapkan skema insentif prestasi, yang dapat diajukan melalui fakultas hingga universitas.
“Kami ingin mahasiswa terus terpacu untuk berkarya.
Dengan skema insentif, mereka merasa dihargai dan lebih termotivasi mengikuti lomba-lomba di berbagai bidang,” tambah Hempri.
BACA JUGA:Palembang Saat Malam Bukan Main! Ada Romantisme Sungai Musi yang Tak Pernah Diceritakan?
BACA JUGA:Edison : Minta Angkutan Batubara Melintas di Jalan Khusus
Rekrutmen awal pun telah dirancang untuk menyaring siswa-siswi unggul melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB).
Jalur ini khusus ditujukan bagi calon mahasiswa yang memiliki rekam jejak prestasi di bidang olahraga, seni, atau IPTEK.
Lebih dari sekadar koleksi medali, UGM menekankan pentingnya hilirisasi hasil karya mahasiswa agar berdampak bagi masyarakat.
Hempri menyebut bahwa riset, inovasi, dan seni yang dihasilkan mahasiswa seharusnya mampu menyentuh kebutuhan publik.
BACA JUGA:Banyuasin Diam-Diam Kuasai Produksi Beras Sumsel, Kota Besar Malah Tertinggal Jauh!
BACA JUGA:Dorong Muara Enim Menuju Transformasi Digital Dunia Pendidikan
“Kami ingin prestasi ini bukan hanya sekadar kebanggaan personal atau institusi, tapi juga solusi konkret atas masalah sosial yang ada di tengah masyarakat,” pungkasnya.