KORANENIMEKSPRES.COM — Tak banyak yang tahu, salah satu proyek infrastruktur paling unik di Indonesia ternyata tersembunyi di Sumatera Selatan.
Jalan Tol Palembang–Simpang Indralaya (Palindra), bukan hanya menjadi tol pertama di provinsi ini, tapi juga dibangun di atas hamparan rawa, menggunakan teknologi yang terdengar seperti dari film fiksi ilmiah: Vacuum Consolidation Method (VCM). Jalan Tol ni meruapakan jalan tol pertama di Atas Rawa di Pulau Sumatera! Proyek Rahasia Ini Pakai Teknologi Canggih
Dengan panjang total 21,93 kilometer, Jalan Tol Palindra adalah bagian penting dari jaringan besar Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Tapi yang membuatnya benar-benar luar biasa adalah tantangan geografisnya. Dibangun di atas lahan rawa dan tanah aluvial lunak, proyek ini memerlukan pendekatan teknis yang belum umum digunakan di proyek tol lain di Indonesia.
BACA JUGA:Jalan Tol Ini Tak Sekadar Aspal! Diam-Diam Jadi Senjata Rahasia Pemerintah Kuasai Pangan Nasional
VCM, Teknologi Vakum Tanpa Bahan Kimia
Metode VCM yang digunakan mengandalkan sistem pipa vertikal-horizontal dan pompa vakum canggih yang menyedot kadar air dari tanah tanpa menggunakan bahan kimia.
Tujuannya adalah memperkuat tanah lunak dan mempercepat proses konsolidasi, menjadikannya cukup stabil untuk menopang jalan bebas hambatan.
Ini bukan sekadar proyek biasa. Kami harus melakukan pengurukan hingga 7 meter dan menyedot air dalam volume besar agar struktur tanah layak menopang kendaraan bertonase tinggi.
Pembangunan jalan tol ini bahkan menelan biaya 1,5 kali lebih besar dibandingkan proyek tol di medan biasa.
Namun hasilnya sebanding: sebuah jalur modern yang menjembatani Palembang dengan kawasan strategis Indralaya, sekaligus membuka akses menuju kota-kota lainnya.
BACA JUGA:Palembang-Jambi Cuma 2 Jam? Ini Fakta,
Tiga Seksi, Satu Visi Ekonomi Sumatera
Tol Palindra terdiri dari tiga seksi utama:
Palembang – Pemulutan (7 km)
Pemulutan – Kota Terpadu Mandiri (5,56 km)
KTM – Simpang Indralaya (9,28 km)