Sementara itu, perwakilan PT MME, Fadhilah Azizah Rahma selaku PPM Officer menjelaskan bahwa pendampingan ini merupakan bagian dari pilar Kemandirian Ekonomi dalam program PPM perusahaan.
BACA JUGA:Ingin Harimu Menyenangkan, Coba 8 Langkah Berikut
BACA JUGA:Kemenag Perkuat Kualitas Guru lewat Beasiswa PJJ: Cetak Pengajar Tangguh di Era Digital
Dengan wilayah Karangraja yang berada di ring 1 operasional tambang, MME berkomitmen untuk berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan pelaku UMKM.
“Perusahaan tidak bisa terus-menerus memberikan bantuan langsung.
Maka solusinya adalah menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat melalui pengembangan UMKM.
Harapan kami, ibu-ibu PIKA RATU bisa mandiri secara ekonomi dan usaha ini berkelanjutan,” jelas perwakilan MME.
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Layanan, Tim ULP Lapas Muara Enim Rutin Periksa Kotak Pengaduan Warga Binaan
Tak kalah penting, Dinas Koperasi dan UKM Muara Enim, Kabid Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil, Astuti Martayanti SP, MM juga turut memberi dukungan melalui bimbingan teknis pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Pendampingan dilakukan langsung di lokasi pelatihan, sehingga para peserta bisa langsung memahami dan mengurus perizinan mereka secara praktis.
Sebab, legalitas usaha sangat penting agar pelaku UMKM bisa naik kelas dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Sinergi antara dunia usaha dan pemerintah ini diharapkan menjadi model pemberdayaan masyarakat yang efektif.
BACA JUGA:Update Progres Tol Palembang-Betung 69 Km 1 dari 3 Seksi Sudah 70 Persen: Cetak 2 Sejarah
UMKM PIKA RATU Karangraja menjadi bukti bahwa kolaborasi yang tepat bisa membuka jalan bagi kemandirian ekonomi, bahkan dari dapur-dapur sederhana ibu rumah tangga di desa.