MUARA ENIM – Untuk meningkatkan produktivitas maupun kualitas pertanian dan perkebunan demi mendorong terwujudnya kedaulatan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Pemkab Muara Enim membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Hilirisasi Produk Pertanian dan Perkebunan di Kabupaten Muara Enim Tahun 2023.
Kegiatan bimtek tersebut diselenggarakan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang, Kementerian Pertanian RI bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim selama dua hari dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Muara Enim H Ahmad Rizali di Ballroom Hotel Grand Zuri, Kota Muara Enim, Jumat (27/10).
Nampak hadir diantaranya Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan H Riswandar SH MH, Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim beserta beberapa Kepala Perangkat Daerah terkait lainnya dan hadir sebagai narasumber yakni Helga Nikolin Ursula dari Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim, Dessy Hersanty dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim, Nur Surfana dari DPMPTSP Kabupaten Muara Enim dan Daril Indriansyah dari Bea dan Cukai.
Pj Bupati Muara Enim H Ahmad Rizali mengatakan, Bimtek ini sangat tepat sekali untuk dilaksanakan mengingat hampir 80% luas Kabupaten Muara Enim merupakan lahan pertanian dan perkebunan, disamping sebagian lainnya merupakan lahan pertambangan.
Sektor pertanian memberikan kontribusi besar terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim, yaitu sebesar 9,40%, dengan subsektor Perkebunan menjadi penyumbang terbesar dan menjadi andalan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Muara Enim.
Untuk itu, kata dia, atas nama Pemkab Muara Enim dirinya mengucapkan terima kasih kepada Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang, Kementerian Pertanian RI yang telah meluangkan waktunya untuk berbagai ilmu dan pengalaman dalam hilirisasi produk pertanian dan perkebunan di Kabupaten Muara Enim.
Komoditas unggulan perkebunan di Kabupaten Muara Enim, yaitu karet, kelapa sawit dan kopi, baik kopi robusta maupun arabika. Sejak 2015, tanaman kopi Kabupaten Muara Enim telah mendapatkan Sertifikat Perlindungan Indikasi-Geografis untuk Kopi Robusta Semendo dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham RI.
“Kopi sebagai salah satu subsektor perkebunan di Kabupaten Muara Enim memiliki luas perkebunan kopi robusta sebesar 23.101 hektar dan kopi arabika 450 hektar yang keseluruhannya diusahakan oleh perkebunan rakyat,”terangnya dalam Bimtek yang dihadiri Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang, Kementerian Pertanian RI melalui Kasubbag TU Muhammad Sahrul.
Dengan berbagai potensi tersebut, lanjut Pj Bupati, Pemkab Muara Enim berkomitmen meningkatkan produktivitas maupun kualitas pertanian dan perkebunan demi mendorong terwujudnya kedaulatan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya para petani, salah satunya yaitu melalui upaya hilirisasi produk pertanian dan perkebunan.
Ia berharap kegiatan singkat ini, mampu memberikan pemahaman dan memotivasi bagi semua, khususnya para petani dan pelaku agribisnis di Kabupaten Muara Enim untuk meningkatkan nilai tambah produk melalui pengolahan hasil produk menjadi produk turunan lainnya sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
“Manfaatkan kehadiran para narasumber dengan menggali ilmu dan informasi sebanyak-banyaknya. Jangan malu untuk bertanya dan belajar. Saya optimis dan percaya dengan semangat serta kerja keras kita bersama, pertanian dan perkebunan di Kabupaten Muara Enim akan jauh lebih maju dan unggul,”pintanya kepada 113 peserta yang berasal dari para petani se-Kabupaten Muara Enim.(ozi)