KORANENIMEKSPRES.COM,--Sumatera Selatan tetap jadi lumbung karet nasional dengan lahan 1,23 juta hektar pada 2023.
Meski turun tipis dari 2022, potensi ekonomi karet masih besar dengan pasar ekspor yang menjanjikan.
Musi Banyuasin memimpin dengan 203 ribu hektar, disusul Musi Rawas Utara dan Ogan Komering Ilir.
Beberapa daerah seperti Muara Enim dan Banyuasin tercatat stabil tanpa perubahan luas lahan.
BACA JUGA:Musi Banyuasin Panen Cuan dari Perkebunan Kelapa Sawit Terluas, Karet dan Kopi Ikut Tersenyum!
Meski menghadapi tantangan dari harga getah karet dunia yang fluktuatif, sejumlah daerah justru menunjukkan kestabilan.
Contohnya Kabupaten Muara Enim dan Banyuasin yang tidak mengalami perubahan luas sama sekali, yaitu tetap di angka 148.377 hektar dan 101.641 hektar.
Sementara itu, kota seperti Palembang, Pagar Alam, dan Lubuk Linggau masih memiliki lahan karet yang sangat kecil, di bawah 12.000 hektar, namun tetap aktif dalam produksi.
Dengan geliat pasar karet yang mulai meningkat di pertengahan 2024, dan tingginya permintaan ekspor ke negara seperti Tiongkok dan Jepang, potensi peningkatan nilai ekonomi karet dari Sumatera Selatan sangat menjanjikan.
Ini adalah sinyal bagi investor dan petani lokal untuk terus mendorong produksi karet berkelanjutan.
BACA JUGA:Sumsel 2023: Peta Lengkap Produksi Karet di 17 Kabupaten/Kota, Siapa Jawaranya?
Berikut Data Lengkap Luas Lahan Karet Setiap Kabupaten/Kota di Sumsel Tahun 2023:
Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2023, luas tanaman karet tersebar di hampir seluruh wilayah kabupaten/kota di Sumsel dengan rincian sebagai berikut:
Kabupaten Musi Banyuasin menempati posisi tertinggi sebagai wilayah dengan luas tanaman karet terbesar, mencapai 203.184 hektar, menjadikannya sebagai sentra utama penghasil karet nasional di Sumatera Selatan.
Disusul oleh Kabupaten Musi Rawas Utara yang memiliki 177.199 hektar lahan karet, dan Ogan Komering Ilir dengan 155.898 hektar.