Jika salah satu orang tua rabun jauh, risiko anaknya terkena miopia meningkat.
Jika kedua orang tua miopia, risiko anak jauh lebih tinggi.
4. Terlalu Sering Melihat Dekat / Kurang Aktivitas Luar
Anak-anak dan remaja yang sering menatap layar (HP, tablet, laptop) atau membaca dalam jarak dekat dalam waktu lama berisiko tinggi mengalami miopia.
BACA JUGA:2 dari 6 Seksi Tol Padang-Pekanbaru Beroperasi: Pangkas Waktu dan Biaya Lebih Setengahnya
BACA JUGA:Tol Raksasa Satukan Sumbar dan Riau Itu Panjangnya 255 Km: Sarana Emas bagi 2 Provinsi
Kurang terkena cahaya alami di luar ruangan juga menjadi faktor.
Studi menunjukkan:
Anak yang jarang bermain di luar lebih berisiko rabun jauh dibanding anak yang sering terpapar cahaya alami.
5. Kurangnya Pencahayaan Saat Membaca
BACA JUGA:Semende Darat Laut Meriah, 40 Regu Ramaikan Lomba Gerak Jalan HUT RI ke-80
BACA JUGA:7 Destinasi Ikonik Sumsel: Perpaduan Alam Purba dan Keindahan Buatan yang Memikat
Membaca atau menatap layar di ruangan gelap atau minim cahaya bisa memaksa mata bekerja lebih keras.
Lama-kelamaan ini bisa memperburuk rabun jauh.
6. Perkembangan Usia (Miopia Progresif)
Pada masa pertumbuhan (terutama usia 6–18 tahun), mata masih berkembang, dan bisa terus memanjang.
BACA JUGA:Dinas Perpustakaan Muara Enim Gelar Sosialisasi Bercerita, Dorong Guru Tingkatkan Imajinasi Anak
BACA JUGA:2 Oase Dingin di Tengah Kemarau Sumsel: Healing Adem, Pemandangan Bikin Lupa Pulang
Itu sebabnya banyak kasus miopia bertambah parah dari tahun ke tahun (miopia progresif).