Kakanwil Kemenag Sumsel, H. Syafitri Irwan, yang membuka kegiatan ini, menegaskan bahwa revitalisasi bukan sekadar istilah, melainkan sebuah gerakan nyata untuk menghidupkan kembali hal-hal penting yang pernah ada.
BACA JUGA:NU dan Muhammadiyah Muara Enim Perkuat Sinergi: “NU-Muhammadiyah Kuat, Indonesia Kuat”
BACA JUGA:Sedang Ada Lompatan Besar di Sumsel Dalam Menuju Era Baru Lebih Maju
“Kata revitalisasi selalu dikaitkan dengan situasi kekinian.
Kata kuncinya adalah vital.
Artinya ada sesuatu yang diperhatikan secara serius untuk diorganisasi kembali agar lebih hidup dan relevan.
Dalam konteks ini, kita ingin LPTQ menjadi lembaga yang benar-benar berdaya dan optimal dalam menjaga marwah Al-Qur’an,” jelasnya.
BACA JUGA:Mesin Ekonomi Baru Sumsel Itu Adalah Tol Palembang-Muara Enim
Menurut Syafitri, forum ini adalah ruang strategis untuk mengkaji, mengkritisi, sekaligus memperkuat aspek vital LPTQ.
Mulai dari manajemen, kepemimpinan, keuangan, kaderisasi, hingga sistem organisasi.
Semua perlu dievaluasi agar LPTQ tidak hanya menjadi lembaga seremonial, tetapi benar-benar hadir di tengah masyarakat dengan karya nyata.
Prestasi yang Perlu Dipertahankan
BACA JUGA:4 Tol Raksasa Ubah Sumsel Jadi Poros Emas Sumatra: Dari Tambang, Sawit, hingga Wisata
BACA JUGA:Sumsel Buka Jalan Ekonomi Baru: 4 Tol Raksasa Ubah Peta Bisnis Sumatra Tanpa Palembang
Syafitri juga mengapresiasi seluruh pengurus dan anggota LPTQ baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang telah berjuang membawa nama baik Sumsel di level nasional.