Kisah Mama Elly bukanlah tentang perbedaan yang memisahkan, melainkan tentang cinta dan kasih sayang yang mempersatukan.
Meskipun berbeda keyakinan, ikatan keluarga mereka tetap kuat dan saling mendukung.
Kisah ini juga menyoroti toleransi dan keharmonisan dalam keluarga yang berbeda agama.
Dari cerita Mama Elly misalnya, pernah melantunkan adzan di telinga cucunya dari anaknya yang beragam Kristen saat lahir, hingga menghadiri acara undangan pembaptisan anaknya.
Semuanya menandakan pentingnya menghormati keyakinan satu sama lain dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga.
Perjalanan Mama Elly bukan hanya tentang transformasi spiritual, tetapi juga tentang bagaimana ia, dengan kekuatan dan kasih sayangnya.
Kisah ini mengajarkan kita semua tentang pentingnya keluarga, toleransi, dan cinta kasih yang tidak mengenal batas agama.
Kisahnya adalah cerminan dari harapan, kekuatan, dan cahaya yang dapat ditemukan di tengah kesulitan, membawa pesan yang mendalam tentang arti sejati dari hidup dan keimanan.(*)
Berita ini terbit di sumeks.co dengan judul: kisah-mama-elly-mualaf-tak-memaksa-anak-ikut-keyakinannya-tapi