"Berdasarkan hasil survei sosial ekonomi atau susenas Maret 2023 yang dilakukan oleh badan pusat statistik atau BPS, angka kemiskinan nasional mencapai 9,36 persen, sementara target RPJMN tahun 2020-2024 ditetapkan sebesar 6,5 sampai dengan 7,5 persen," jelasnya.
Oleh sebab itu, untuk memenuhi target RPJMN, pihaknya perlu melakukan pendekatan dengan kebijakan khusus dari berbagai program yang ada di kementerian, lembaga dan pemerintah daerah.
Sedangkan untuk kemiskinan ekstrem, kata Muhadjir Effendy, pada Maret 2023 sudah mencapai 1,12 persen. Angka tersebut menurun dari sebelumnya, yang mana pada Maret 2022 mencapai 2,04 persen.
"Berarti pencapaian dalam satu tahun terakhir sebesar 0.92 persen," imbuhnya.
Dengan angka tersebut, pihaknya akan terus berupaya untuk menekan angka kemiskinan ekstrem hingga menyentuh 0 persen.
"Kita harus terus mengupayakan agar target nol persen berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2022 dapat terwujud pada tahun 2024," tandasnya.(disway.id)