JAKARTA, - FIFA dan FIFA Forward Program telah memainkan peran penting dalam perkembangan timnas Indonesia, baik di dalam maupun di luar lapangan.
" Mereka telah secara aktif mendukung PSSI untuk meningkatkan sepak bola di tingkat nasional, dan usia muda melalui berbagai inisiatif, termasuk peningkatan infrastruktur, sepak bola wanita dan pengembangan akar rumput," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Hal ini termasuk pendirian pusat pelatihan mutakhir di kota baru Indonesia, dengan tambahan dana pemerintah sebesar USD 5,65 juta yang disediakan oleh FIFA Forward.
“Pusat pelatihan ini menandai tonggak bersejarah karena akan menjadi pusat pelatihan nasional pertama bagi Indonesia. Dijadwalkan selesai pada bulan Juni, pengembangan pusat pelatihan melalui FIFA Forward ini siap untuk merevolusi sepak bola di Indonesia," ungkap PSSI.
BACA JUGA:Jens Raven, Striker Muda Punya Darah Yogyakarta Segera Dinaturalisasi
BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Memiliki Lompatan Tertinggi dalam Sejarah Sepak Bola
"Dalam satu atau dua tahun ke depan, fasilitas ini akan memiliki total delapan lapangan, dilengkapi dengan fasilitas terbaik yang dirancang untuk mendukung sepak bola di semua level,"kata Erick.
Erick menambahkan, kolaborasi dengan FIFA telah memicu upaya pendanaan bersama, terutama dari pemerintah daerah, yang semakin meningkatkan pengembangan fasilitas pelatihan utama ini.
" Upaya ambisius ini menandakan langkah signifikan untuk mengembangkan keunggulan sepak bola di Indonesia, yang menjanjikan untuk meningkatkan lanskap sepak bola negara ini ke tingkat yang lebih tinggi," sambungnya
Indonesia juga telah bergabung dalam Program Pengembangan Bakat FIFA, yang bertujuan membantu asosiasi anggota FIFA mewujudkan potensi penuh mereka dengan memastikan semua pemain berbakat diidentifikasi dan diberi peluang pengembangan.
BACA JUGA:Jens Raven, Striker Muda Punya Darah Yogyakarta Segera Dinaturalisasi
BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Memiliki Lompatan Tertinggi dalam Sejarah Sepak Bola
Proyek TDS PSSI yang diluncurkan pada tahun 2022 telah mengidentifikasi 34 direktur teknis regional di seluruh negeri dan melatih mereka, dengan fokus pada akar rumput, pengembangan pemain muda, identifikasi bakat, dan pengembangan pelatih.
Tahun ini, fokusnya beralih ke pelatihan direktur teknis untuk lebih memahami lingkungan pemain berbakat dan bagaimana mengembangkannya secara efektif.(dimas raffi/disway.id)